Diduga, pesan diketik sosok "jenderal" yang keberatan dengan Deolipa Yumara yang terlalu blak-blakan bicara ke publik.
Menurut sosok "jenderal" tersebut, informasi yang disampaikan Deolipa bertolak belakang dengan BAP Bharada E.
Deolipa juga mengaku sempat dipanggil Bareskrim Polri dan diminta untuk mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E.
Namun, Deolipa tidak menyebut secara blak-blakan siapa yang ditemuinya ketika dipanggil ke Bareskrim Polri.
"Sudah, sudah, saya dipanggil ke ruang Bareskrim. Iya (menolak mengundurkan diri sebagai pengacara Bharada E). Saya menolak lah. Saya pengacara lama, Pak Boerhan juga pengacara lama," katanya.
Ia menduga ada intervensi dalam pencabutan surat kuasanya sebagai pengacara Bharada E.
Dia menyebut ada kode yang disampaikan Bharada E melalui tanda tangan di surat pencabutan kuasa tersebut.
"Tapi ada orang yang mengintervensi atau menyuruh, sehingga dia (Bharada E) mencabut kuasa (saya sebagai pengacara). Karena dia ngasih kode nih ke saya, dia sampaikan, dia memberi kode, 'Bang Deoli, ini saya di bawah tekanan'," paparnya.