Sosok.ID -Sejak merdeka, Indonesia memang menjadi salah satu negara yang cukup diwaspadai oleh banyak negara maju kalau itu.
Salah satu faktor yang cukup membuat Indonesia diwaspadai diketahui terletak pada kekuatan militernya.
Meski belum bisa menyamai negara-negara maju, tapi kekuatan militer Indonesia memang diakui bahkan sejak era Presiden Soekarno.
Melansir dari Kompas.com, di tahun 2022 ini, Indonesia menempati naik satu peringkat mengenai kekuatan militer.
Diketahui saat ini Indonesia berada di ranking 15 dalam daftar kekuatan militerterbaik dunia.
Posisi tersebut membuat kekuatan militer Indonesia lebih unggul dibanding negara maju seperti Jerman hingga Israel.
Padahal diketahui dua negara tersebut terkenal dengan kecanggihan teknologi militer mereka.
Ternyata kemonceran kekuatan militer Indonesia tak lepas dari strategi pertahanan negaranya.
Hal itu bisa dilihat dari cara pemerintah dalam hal memperkuat pertahanannya di berbagai sudut wilayah.
Selain kekuatan personil, secara mengejutksn Indonesia ternyata juga memperkuat kendaraan tempurnya.
Baca Juga: Prabowo Sudah Yakin! Indonesia Sah Perkuat Otot Militer dengan Boyong 42 Jet Rafale Prancis
Rawannya gangguan keamanan di sejumlah wilayah perbatasan karena luasnya wilayah ternyata telah disadari jadi faktor Indonesia harus memperkuat pertahanan.
Karena itu, Indonesia memutuskan untuk memperkuat beberapa sudut rawan demi bisa mempertahankan kedaulatan negara.
Yang terbaru dan paling terlihat adalah saat Indonesia mempersenjatai pulau Natuna.
Melalui Minimum Essential Force (MEF) alias Kekuatan Pokok Minimum yang terbagi tiga tahap, TNI mulai mendorong maju arsenal perangnya ke perbatasan antar negara.
Kini pulau Natuna diketahui dihuni oleh Batalyon Komposit yang berisi satuan pemukul dari TNI AD, TNI AL, TNI AU.
Apalagi anggaran pertahanan Indonesia yang semakin meningkat setiap periodenya berimbas pada belanja alutsista gila-gilaan oleh TNI yang bisa membuat meradang seluruh kawasan.
Denagn pembangunan infrastruktur seperti pelebaran dermaga, pembangunan landasan pacu, hanggar dan barak prajurit selesai maka sejumlah alutsista canggih bisa ditempatkan di sana.
Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang ditempatkan di Natuna pun tak main-main.
Melansir dari Grihot.ID, di sana disiagakan tiga KRI ukuran besar sekelas Fregat Bung Tomo class dan Korvet Diponegoro class untuk melakukan patroli di perairan Natuna dan laut China Selatan.
Apalagi kini alutsista seperti korvet kelas Parchim TNI AL juga telah ditepatkan di Natuna.
Sedianya juga akan ditempatkan kapal selam di Natuna untuk menanggulangi aspek peperangan bawah laut.
Ternyata rencananya di Natuna juga akan ditempatkan satu skadron pesawat tempur untuk melakukan operasi patroli udara berkemampuan Maritime Strike.
Pesawat tempurnya pun merupakan kelas wahid macam F-16 C/D Block 52ID dan Sukhoi Su-27/30 milik TNI AU.
Tak hanya alutsista, sejumlah pasukan elite dari tiga matra milik TNI macam Marinir, Paskhas serta Kostrad juga disiagakan di sana.
Di Natuna juga disiagakan berbagai macam radar penjejak untuk mengetahui ada unsur asing yang membahayakan masuk ke teritori Indonesia.
Bahkan pesawat siluman/stealth pun bakal terdeteksi jika mencoba melakukan pelanggaran.
Perkuatan Natuna dimaksudkan sebagai unsur penangkal dengan jargon 'gebuk duluan sebelum masuk' dalam artian cegah dulu jauh diluar sebelum masuk ke teritori Indonesia.
Tentu dijadikannya Natuna sebagai pangkalan militer pemukul terdepan TNI di bagian utara Indonesia membuat banyak negara was-was.
Salah satunya ialah Malaysia yang sudah panik bukan main karena kekuatan TNI di Natuna bisa memenggal/membelah negara mereka menjadi dua bagian.
Posisi Natuna berada ditengah antara Semenanjung Malaysia serta Sabah dan Sarawak.
Maka mau tak mau jika ada pesawat atau kapal laut baik akan dan ke Semenanjung-Sabah & Sarawak, maka harus mendapat clearance dari pihak Indonesia.
Jika Indonesia mau jahat, bisa saja jalur antara Semenanjung- Sarawak diblokade untuk mengurung salah satu wilayah negara Malaysia itu.
Jika nekat terobos tanpa izin maka siap-siap saja terima akibatnya.
Perkuatan di Natuna masih terus berlanjut dan disana nantinya akan ditempatkan peralatan tempur kelas satu nan canggih milik TNI untuk menghadapi segala bentuk ancaman yang menganggu kedaulatan Indonesia.
(*)