Pertama, langkah awal Rusia hanya menargetkan sasaran militer Ukraina dengan harapan tidakmengganggusudut publik Ukraina.
Karena itupenggunaan sejumlah besar amunisi presisi-berpandu meskipun tidak jelas berapa banyak kerusakan yang diakibatkan oleh serangan tersebut dan sejauh mana kemampuan perang Ukraina terdegradasi.
Kedua, dalam dua Perang Teluk melawan Irak, Angkatan Udara AS digunakan selama berminggu-minggu untuk melunakkan militer dan penduduk Irak sebelum invasi darat diluncurkan oleh pasukan darat Amerika.
Serangan udara memang dianggap efektif sehingga memungkinkan pasukan darat Amerika memasuki Baghdad dalam 36 jam.
Hal itu mengarah pada poin ketiga yaitu kemauan penduduk setempat untuk berjuang.
Sementara dalam Perang Teluk kedua, tentara Irak melarikan diri dari pertempuran, sehingga memberikan jalan yang mudah ke depan bagi pasukan AS.
Bahkan seperti yang terjadidi Afghanistan baru-baru ini, miliaran dolar telah dihabiskan untuk melatih pasukan militer Afghanista.
Tapi mereka tidak memiliki keinginan untuk berperang dan menyerahkan medan perang kepada Taliban.
Namun hal itu berbeda dengan yang terjadi di Ukraina karena penduduk lokal melawan dan itu selalu mempersulit kekuatan penyerang.
Masalah bagi Ukraina adalah bahwa Barat tidak pernah mengirimkan pasokan senjata canggih yang cukup besar untuk membuat pertempuran menjadi lebih mahal bagi Rusia dan sekarang tidak jelas apakah Ukraina harus membayar apa yang telah diberikan kepada mereka untuk melawan apa yang menjadi bagian dari perang Barat melawan Rusia.
Baca Juga: Kengerian Perang Rusia - Ukraina, Vladimir Putin Sebar Pasukannya Lewat Darat, Laut, dan Udara