Melansir dari Kompas.com yang mengutip dari BBC,Koresponden BBC bidang Keamanan, Frank Gardner menyebut "senjata non-nuklir paling kuat dalam alutsista Rusia.
Bom vakum, atau juga dikenal dengan sebutan senjata termobarik atau bom aerosol, berisi wadah bahan bakar dengan dua pemantik ledakan yang terpisah.
Selain itu, bom ini dapat diluncurkan sebagai roket atau dijatuhkan dari pesawat.
Dan saat mengenai sasaran, pemantik ledakan pertama membuka wadah dan melepas campuran bahan bakar dalam wujud kabut gas.
Kabut gas ini bisa menembus celah-celah gedung atau kubu pertahanan yang tidak tertutup rapat.
Pemantik ledakan kedua kemudian memicu kabut tersebut sehingga menimbulkan letusan besar, menyedot oksigen dari kawasan sekeliling, dan menciptakan gelombang kejut.
Justin Bronk, peneliti dari lembaga kajian Royal United Services Institute mengungkap mengenai bahaya bom tersebut baru-baru ini.
"Peledak normal bobotnya terdiri dari 30 persen bahan bakar dan 70 persen pengoksidasi, sedangkan peledak termobarik semuanya bahan bakar dan menggunakan oksigen dari udara di sekeliling--sehingga jauh lebih kuat untuk ukuran hulu ledak seperti itu," ungkap Bronk.
Panas dan tekanan yang ditimbulkan senjata termobarik sangat besar, sehingga siapapun yang terkena langsung ledakannya akan menguap seketika.