Sosok.ID - Sebuah kabar mengejutkan datang dari perang yang tengah terjadi antara militer Rusia dan Ukraina baru-baru ini.
Bahkan gegara hal tersebut, kelompok HAM dan Dubes Ukraina untuk Amerika Serikat sampai ikut bicara.
Hal itu usai sebuah tudingan kepada Rusia yang disebut menggunakan senjata termobarik atau bom vakum dalam pertempuran di Ukraina.
Disebut-sebut ledakan yang menghancurkan kilang minyak di Okhtyrka, Ukraina, pada Senin (28/2/2022) disebabkan senjata termobarik.
Meski demikian, serangan militer Rusia menggunakan Termobarik tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Tak sampai di situ saja, bom klaster yang dilarang dipakai ini disebut telah digunakan dalam pertempuran yang terjadi antara militer Rusia dan Ukraina.
Melansir dari BBC, Lembaga Amnesty International menuduh Rusia menyerang sebuah sekolah di kawasan timur laut Ukraina.
Pemakaian senjata mematikan, termobarik disebut juga mampu menyedot oksigen dari udara di sekeliling.
Hal itu disebut mekanisme senjata itu untuk menciptakan ledakan bersuhu tinggi.
Diketahui, penggunaan senjata semacam itu telah dikecam secara luas oleh berbagai kelompok HAM.