Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ulah China Garong Laut China Selatan Sukses Rusak Tatanan Hukum Internasional

Rifka Amalia - Minggu, 16 Januari 2022 | 21:31
Ilustrasi kapal perang di Laut China Selatan
Dispen Kolinlamil

Ilustrasi kapal perang di Laut China Selatan

Di sisi lain Washington telah meningkatkan upaya retorika dan diplomatiknya menantang Beijing dalam beberapa masalah.

Termasuk mempertanyakan laporan penahanan massal Muslim Uighur di Xinjiang serta pengesahan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden setahun yang lalu.

Baca Juga: 'Maafin Aku', Sosok Irwansyah Memohon Maaf di Anniversary Pernikahan dengan Zaskia Sungkar, Harta Benda Digarong Adik Kandung Rp 7 M

Ia juga telah mengirim beberapa kapal induk dan kapal perang untuk menegaskan hak “kebebasan navigasi” di Laut China Selatan.

Adapun AS juga mengkonsolidasikan aliansinya dengan kekuatan regional lainnya seperti India, Jepang dan Australia melalui kelompok Indo-Pasifik Quad.

Klaim tumpang tindih

Selain China, sebagian Laut China Selatan juga diklaim oleh Taiwan serta negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, Brunei, dan Malaysia.

Baca Juga: Tamunya Mulan Jameela, Maia Estianty Undang Istri Ahmad Dhani Atas Permintaan Al, El dan Dul: Anak Mau Ibunya Datang

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut dengan membangun pulau-pulau buatan dan pangkalan udara, di mana ia telah memasang sistem rudal dan peralatan lainnya.

Apa yang disebut milisi maritim China telah dikerahkan, dan dituduh "melecehkan" nelayan dari Filipina dan "mengerubungi" bagian laut di dalam zona ekonomi eksklusif Manila.

Pada bulan Oktober, Malaysia menuduh China "merambah" ke lautnya.

Kegiatan tersebut telah mengubah perairan regional yang kaya sumber daya menjadi titik nyala potensial, yang mengancam akan mengganggu perdagangan global senilai $5 triliun.

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x