Bahkan Minggu lalu, Departemen Perdagangan AS mem-blacklist 12 institusi dan firma China karena terlibat dalam perkembangan teknologi berbahaya ini.
Ada beberapa institusi yang diblokir oleh AS, salah satu adalah Beijing's Academy of Military Medical Sciences.
Sementara pemerintah tidak membeberkan rincian apapun mengenai persenjataan yang dimaksud sebagai senjata pengendali otak tersebut.
Namun dokumen militer tahun 2019 dilihat oleh Washington Times membeberkan rincian menakjubkan.
Berlawanan dengan senjata-senjata tradisional yang menyerang tubuh musuh menyebabkan luka fisik.
Ternyata senjata pengendali pikiran buatan China bisa digunakan untuk "melumpuhkan dan mengendalikan musuh".
Hal itu memanfaatkan dengan apa yang dimaksud sebagai "menyerang keinginan melawan musuh."
Setelah di-blacklist, perusahaan-perusahaan AS tidak bisa mengirimkan barang-barang ke institusi China tanpa sebuah lisensi.
Pemerintah AS baru-baru ini membunyikan alarm bahaya, mengatakan China mencoba mendapatkan teknologi AS untuk mengendalikan sektor-sektor kunci seperti bioteknologi.
Sebuah sumber yang baru-baru ini diwawancara oleh Financial Times mengatakan jika Partai Komunis China berupaya mengembangkan teknologi di area "mengubah gen manusia, kemampuan perilaku manusia dan mesin otak."
Baca Juga: Taiwan Jangan Songong, China Tak akan Sudi Dipecundangi Meski Invasi Penuh Sulit Dilakukan