Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kapok! AS dan UE Kongkalikong Ingin 'Pecundangi' China atas Klaim di Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Selat Taiwan

Rifka Amalia - Sabtu, 04 Desember 2021 | 16:20
(Ilustrasi) Kapal China di Laut China Selatan.
China Military

(Ilustrasi) Kapal China di Laut China Selatan.

Sosok.ID - Militer China, menjadi sorotan dunia karena aktivitasnya di berbagai wilayah yang dinilai dapat memicu pertumpahan darah.

Sekutu mengatakan, tindakan China di Laut China Selatan, Laut China Timur dan Selat Taiwan, 'merusak' perdamaian dan keamanan.

Dikutip dari Al Jazeera, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menyatakan “keprihatinan yang kuat” atas apa yang mereka sebut sebagai “tindakan bermasalah dan sepihak” China di laut yang disengketakan di Asia Pasifik.

AS dan UE menyatakan akan bekerja sama untuk mengelola persaingan mereka dengan Beijing.

Baca Juga: Laut China Selatan 'Goncang', Filipina Paksa Mundur Militer China

Pernyataan bersama ini disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi antara diplomat tinggi AS Wendy Sherman, wakil menteri luar negeri, dan Stefano Sannino, sekretaris jenderal Layanan Tindakan Eksternal Eropa.

Keduanya mengatakan bahwa tindakan China di Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Selat Taiwan telah merusak perdamaian dan keamanan di kawasan.

Aktivitas itu, menurut mereka, juga berdampak langsung pada keamanan dan kemakmuran Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Diketahui, China mengklaim Laut China Selatan hampir secara keseluruhan meskipun ada putusan pengadilan internasional yang menolak klaim historisnya.

Baca Juga: Pembual? Obok-obok Laut China Selatan hingga Indonesia Kebakaran Jenggot, Beijing Klaim Ogah Dominasi Asia Tenggara

Negara itu telah mengembangkan pulau-pulau buatan dan pos-pos militer di perairan yang didukung oleh Penjaga Pantai dan milisi maritimnya.

Posturnya yang tegas telah menyebabkan konfrontasi dengan negara-negara lain yang mengklaim laut, yang terbaru di zona ekonomi eksklusif Filipina di Second Thomas Shoal.

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x