Follow Us

Laut China Selatan 'Goncang', Filipina Paksa Mundur Militer China

Rifka Amalia - Kamis, 18 November 2021 | 19:56
Militer Filipina dan presidennya, Rodrigo Duterte
newsline.ph

Militer Filipina dan presidennya, Rodrigo Duterte

Locsin menuduh China gagal menahan diri dan mengatakan dia telah menyampaikan "kemarahan, kecaman dan protes" Manila atas insiden tersebut kepada duta besar China.

Baca Juga: Filipina Bentuk Aliansi dengan AS untuk Pecundangi Beijing atas Konflik Laut China Selatan

Sementara itu, Presiden Rodrigo Duterte, yang telah mencari hubungan yang lebih dekat dengan China, telah dikritik karena tidak mengambil sikap yang lebih tegas terhadap aktivitas Laut China Selatan negara itu.

Pada hari Kamis ia mendukung tanggapan cepat kementerian luar negeri.

"Kami akan terus menegaskan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi kami atas wilayah kami," kata juru bicara kepresidenan Karlo Nograles dalam sebuah pernyataan.

Ayungin Shoal adalah bagian dari Kepulauan Spratly, yang dikenal sebagai Kepulauan Kalayaan di Filipina. Itu terletak di dalam ZEE Filipina, yang membentang 370km (200 mil laut) dari pantainya.

Baca Juga: Nelayan Temukan Bukti Alat Eksplorasi Minyak di Laut China Selatan, Presiden Filipina Justru Bantah Mentah-mentah Klaim Warganya

Awal tahun ini, Filipina mengeluhkan kehadiran puluhan kapal selama berminggu-minggu dari apa yang disebut 'milisi maritim' China di Whitsun Reef, yang terletak sekitar 320 kilometer (175 mil laut) barat Pulau Palawan di dalam ZEE-nya.

Pada 2012, China secara paksa mengambil alih Scarborough Shoal, yang terletak 229km (124 mil laut) barat pulau Luzon, Filipina.

Baca Juga: Mimpi Buruk Nelayan Filipina Setelah Milisi Beijing Tabrak Kapal di ZEE Laut China Selatan, Sosok Randy Megu: Saya Sangat Takut..

(*)

Source : Al Jazeera

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest