Follow Us

Laut China Selatan 'Goncang', Filipina Paksa Mundur Militer China

Rifka Amalia - Kamis, 18 November 2021 | 19:56
Militer Filipina dan presidennya, Rodrigo Duterte
newsline.ph

Militer Filipina dan presidennya, Rodrigo Duterte

Sosok.ID - Filipina meminta China untuk 'mundur' setelah bentrokan Laut China Selatan.

Filipina mengatakan, penjaga pantai China memblokir dan menembakkan meriam air ke dua kapal pasokannya di dalam zona ekonomi eksklusifnya.

Dikutip dari Al Jazeera, Kmis (18/11/2021), tiga kapal dari penjaga pantai China memblokir dan menembakkan meriam air ke dua kapal pemasok Filipina di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara itu di Laut China Selatan yang disengketakan, kata Filipina.

Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengatakan insiden itu terjadi di dekat Ayungin Shoal (Second Thomas Shoal) pada 16 November.

Baca Juga: Laut China Selatan Terus Kebakaran, Filipina Naik Pitam Kapal-kapalnya 'Diserang' China

Kapal-kapal Filipina, yang membawa pasokan makanan untuk personel militer yang ditempatkan di dekatnya, terpaksa meninggalkan misi tersebut.

Laporan menyebutkan tidak ada yang terluka.

“Tindakan kapal penjaga pantai China adalah ilegal,” kata Locsin dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial oleh Kementerian Luar Negeri.

“China tidak memiliki hak penegakan hukum di dalam dan di sekitar wilayah ini. Mereka harus waspada dan mundur.”

Baca Juga: Kamala Harris Kecam Intimidasi China atas Laut China Selatan, Filipina Mengamuk, Malaysia Kerahkan Jet Tempur

China diketahui mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan berdasarkan apa yang disebut 'sembilan garis putus-putus' yang diputuskan oleh pengadilan internasional tanpa dasar lima tahun lalu.

Beijing telah mengabaikan keputusan itu, alih-alih membangun pulau buatan dan mengerahkan angkatan laut, penjaga pantai, dan armada kapal penangkap ikannya ke laut yang disengketakan, yang juga diklaim oleh Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest