Tetapi lembar fakta yang dirilis oleh Gedung Putih pada hari Rabu tidak menyebutkan peningkatan hubungan AS dengan Vietnam dari "kemitraan komprehensif" menjadi "kemitraan strategis."
Ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak tetap waspada untuk meningkatkan hubungan mereka, dan ada suara-suara berbeda di negara mereka sendiri.
Menariknya, Harris pada hari Rabu (25/8) memberikan penghormatan kepada mendiang Senator John McCain pada peringatan ketiga kematiannya dengan mengunjungi sebuah monumen di Vietnam di mana pesawatnya ditembak jatuh pada tahun 1967 selama Perang Vietnam.
Netizen di Vietnam marah dengan pengaturan ini.
Baca Juga: AS Umbar Janji Urus Konflik Laut Cina Selatan di Tengah Fokus Evakuasi Afghanistan
Sementara AS masih berhadapan dengan negara-negara Asia Tenggara dengan mentalitas hegemonik.
Keterlibatan AS dalam Perang Vietnam merupakan intervensi militer ilegal, dan perang tersebut telah menjadi kenangan sejarah yang menyakitkan bagi seluruh rakyat Vietnam.
"Namun, politisi Amerika tampaknya tidak peduli dengan perasaan rakyat Vietnam. Mereka tidak repot-repot merenungkan sejarah," kata editorial media China.
"Mereka bahkan mungkin menyesali penarikan awal mereka dari Vietnam. Ini juga mencerminkan kepercayaan diri AS yang berlebihan dan keyakinan bahwa AS masih bertanggung jawab atas segalanya."
Baca Juga: Filipina Bentuk Aliansi dengan AS untuk Pecundangi Beijing atas Konflik Laut China Selatan
"Ini menciptakan dilema bagi AS karena berusaha untuk menegaskan kembali pengaruhnya di Asia Tenggara dan di tempat lain. Bagaimana AS bisa meyakinkan orang-orang dari negara-negara ini jika tidak tahu atau menghormati sejarah mereka?"