Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

China Sebut AS Kelewat PD dan Tidak Tahu Diri, Washington Mengemis Dukungan Vietnam dan Singapura

Rifka Amalia - Minggu, 29 Agustus 2021 | 18:55
China vs AS
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Sosok.ID - Wakil Presiden AS Kamala Harris, pejabat tertinggi di bawah pemerintahan Joe Biden melakukan kunjungan ke Asia Tenggara.

Dikutip dari Global Times, China menyebut kunjungan itu sebagai perjalanan "ambisius" Harris ke Singapura dan Vietnam.

Media pemerintah komunis China itu menyebut bahwa AS telah menjadikan Asia Tenggara sebagai area fokus dalam persaingannya dengan China, di mana Singapura dan Vietnam telah menjadi target utama yang diharapkan AS untuk didekati.

Diakui, kunjungan Harris, terutama ke Vietnam, membantu AS untuk memperkuat soft power di kawasan itu sampai batas tertentu dengan bekerja sama dengan pemerintah Vietnam dalam beberapa proyek kecil.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Indonesia, Artis-artis di China yang Tersandung Skandal Langsung Dihapus dari Internet

Sayangnya, penarikan AS yang kacau dari Afghanistan telah sangat berdampak pada reputasi internasional Washington dan perjalanan Harris ke Asia Tenggara.

China menyebut AS mendapat lebih sedikit hasil dari apa yang diharapkan.

Bayang-bayang masalah Afghanistan telah mempersulit Harris untuk mencapai misinya, yakni membangun kredibilitas AS dan memperkuat hubungan AS dengan negara-negara di kawasan itu.

"Harris memilih Vietnam dan Singapura sebagai tujuannya, menunjukkan bahwa strategi AS di Asia Tenggara dirancang untuk memperkuat apa yang disebut kemitraan regional Indo-Pasifik," lapor GT, dilansir Sosok.ID pada Mingu (29/8/2021).

Baca Juga: Laut China Selatan, China Blak-blakan Umumkan Sedang Asah Kesiapan Perang Untuk Giling Militer AS

Ini tentang membangun mekanisme Quad sebagai jalur utama dan kemudian memancarkan pengaruhnya di antara anggota ASEAN lainnya.

"Karena itulah kunjungan Harris kali ini lebih kepada kerja sama di bidang keamanan dan menyoroti apa yang disebut ketegangan di Laut China Selatan sehingga semakin menjustifikasi kehadiran AS di kawasan tersebut."

Source : Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x