Follow Us

Bersumpah Hancurkan AS Jika 30 Ribu Tentara Terbukti Duduki Taiwan, China: Perang Habis-habisan akan Pecah, Kalian akan Lenyap!

Rifka Amalia - Selasa, 17 Agustus 2021 | 18:41
Militer China
Xinhua

Militer China

Sosok.ID - Dalam sebuah cuiotan di Twitter pada hari Selasa, (17/8/2021), Senator AS John Cornyn dengan heran mengatakan bahwa AS memiliki sebanyak 30.000 tentara yang ditempatkan di pulau Taiwan, lebih dari 28.000 tentara AS di Korea Selatan.

Jika itu benar, pemerintah China dan rakyat China tidak akan pernah menerimanya.

Diyakini bahwa China akan segera menerapkan Undang-Undang Anti-Pemisahan, menghancurkan dan mengusir pasukan AS di Taiwan dengan cara militer, dan pada saat yang sama mewujudkan reunifikasi dengan kekuatan.

Pernyataan itu disampaikan oleh media pemerintah China, Global Times, seperti dikutip Sosok.ID.

Baca Juga: Bentrokan atas Taiwan Percerpat Perang Terbuka di Laut China Selatan

Pasukan AS yang ditempatkan di pulau Taiwan dianggap China sangat melanggar perjanjian yang ditandatangani ketika China dan AS menjalin hubungan diplomatik, serta semua dokumen politik antara kedua negara.

"Ini juga secara kritis bertentangan dengan hukum internasional dan bahkan hukum domestik AS," tulis Global Times.

"Ini setara dengan invasi militer dan pendudukan Provinsi Taiwan di Cina. Ini adalah tindakan menyatakan perang terhadap Republik Rakyat Tiongkok."

Baca Juga: Sesumbar Tapi Hanya Gertak Sambal, Ini Sebab China Tak Langsung Gempur Taiwan Meski Kekuatan Militer Diklaim Paling Menakutkan

China mencatat bahwa beberapa orang menunjukkan bahwa Cornyn, anggota Komite Intelijen Senat AS, pasti salah mengira ukuran kehadiran militer AS di pulau Taiwan sebelum pembentukan hubungan diplomatik antara China dan AS untuk jumlah hari ini.

Menurut Wikipedia, jumlah tentara AS yang ditempatkan di pulau Taiwan secara bertahap meningkat menjadi 30.000 dari tahun 1968 hingga 1969.

Dalam sebuah wawancara dengan Global Times, seorang sarjana China meragukan bahwa tweet Cornyn mungkin merupakan tindakan yang disengaja untuk mencoba menguji reaksi China daratan terhadap kehadiran militer AS di Taiwan.

Source : Global Times

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest