Follow Us

10 Ribu Tentara Latihan Militer Skala Besar-besaran, Rusia untuk Kali Pertama Gunakan Senjata China

Rifka Amalia - Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:42
Militer China
Xinhua

Militer China

Sosok.ID - Rusia dan China mengadakan latihan militer skala besar-besaran.

Mengutip Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa (10/8/2021) bahwa latihan itu diadakan di China utara-tengah.

Latihan militer skala akbar tersebut melibatkan lebih dari 10.000 tentara.

Adapun Latihan Sibu/Cooperation-2021 di wilayah Ningxia China itu sedang diawasi untuk melihat tanda-tanda bahwa China dan Rusia sedang memperluas kerjasama militer saat mereka berdebat dengan Barat.

Baca Juga: Agen Mata-mata Rusia dan China Dituding Sebar Teror, Inggris Minta Negara Lain Waspada

Surat kabar Rusia Kommersant mengatakan latihan yang berlangsung hingga Jumat itu menandai pertama kalinya tentara Rusia menggunakan senjata China.

Sementara itu Rusia dan China telah melakukan latihan militer bersama sejak 2005.

Moskow mengirim pesawat tempur Sukhoi Su-30SM, unit senapan bermotor dan sistem pertahanan udara ke latihan yang difokuskan pada kontra-terorisme, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Inggris dan AS Telah Gerakkan Pasukan ke Benua Asia, China dan Rusia Kedapatan Gelar Latihan Perang Bersama Dengan 10.000 tentara, Perang Makin Dekat?

Latihan itu dilakukan ketika Taliban telah menguasai wilayah di Afghanistan di mana keamanan telah memburuk ketika Amerika Serikat menarik pasukannya setelah dua dekade perang, menciptakan masalah keamanan bagi Moskow.

Secara terpisah, Rusia pada hari Selasa menyelesaikan latihan bersama di Tajikistan dengan pasukan Uzbek dan Tajik di dekat perbatasan Afghanistan.

Moskow juga mengatakan pihaknya sedang membangun pangkalan militernya di Tajikistan dengan senapan serbu dan senjata lainnya.

Baca Juga: Armenia Ingin Rampas Pos-pos Tentara Rusia di Perbatasan Azerbaijan, Gencatan Senjata bak Bualan

Moskow beralih ke China pada tahun 2014 ketika hubungan politiknya dengan Barat merosot ke posisi terendah Perang Dingin atas pencaplokan Krimea dari Ukraina. Di mana China adalah mitra dagang terbesar Rusia. (*)

Source : Reuters

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest