Sosok.ID - Taiwan, yang terletak di utara Laut China Selatan, dipandang oleh Beijing sebagai provinsi yang memisahkan diri.
Beijing berjanji suatu hari akan mempersatukan Taiwan kembali dengan daratan Cina.
Negara yang dipimpin oleh Xi Jinping itu juga mengklaim kedaulatan atas seluruh Laut China Selatan, meskipun Taiwan dan negara-negara tetangga memiliki klaim balasan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan yang pemerintahannya dipilih secara demokratis mengatakan, pesawat militer China yang terbang ke zona identifikasi pertahanan udaranya telah mencetak rekor.
Mengutip Express, Jumat (13/8/2021), Militer Taiwan sendiri diketahui telah dimoderniasasi, setelah Presiden AS Joe Biden menyetujui kesepakatan senjata senilai $750 juta (£541 juta).
Itu adalah dukungan pertama pemerintahan Joe Biden untuk kesepakatan senjata bersama Taipe.
Langkah AS membuat marah Beijing, dengan Kedutaan Besar China mengatakan itu "merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China dengan menjual senjata ke wilayah Taiwan".
Menurut Dr Jonathan Sullivan, seorang spesialis China dan ilmuwan politik di University of Nottingham, setiap konflik China-AS atas Taiwan, akan “menghasilkan gangguan yang signifikan dan tahan lama dalam skala global”.
Baca Juga: China Bersumpah Balas Dendamatas Penjualan Senjata Pertama Joe Biden untuk Taiwan
“Itu akan mengkonfigurasi ulang hubungan internasional, mengarah pada pendudukan Taiwan yang buruk dan menjadikan China negara paria," kata dia pada Express.co.uk.
“Tergantung pada keadaan yang menyebabkan invasi hipotetis, itu mungkin akan mengarah pada konflik militer yang melibatkan dua negara adidaya dunia."