Sosok.ID- Konflik antaran China dan Taiwan agaknya masih belum menemui titik terang meski telah beberapa bulan terakhir berkecamuk.
Bahkan beberapa kali China sempat mengancam negara bagiannya tersebut bakal dibumi hanguskan bila masih nekat melawan.
Namun nyatanya hal itu sampai detik ini diurungkan meski China diklaim miliki kekuatan militer yang mampu dengan mudah kalahkan Taiwan.
Bukan tanpa alasan, ternyata ada hal yang cukup genting bila China nekat melancarkan agresi militernya pada Taiwan.
Baca Juga: China Bersumpah Balas Dendamatas Penjualan Senjata Pertama Joe Biden untuk Taiwan
Skala dan kekerasan serangan China di Taiwan akan menentang "pemahaman manusia" dan bersifat "ultra-mega", menurut Ian Easton, seorang analis dari Project 2049 Institute yang berbasis di Virginia, sebagaimana diwartakan Express.co.uk, Senin (2/8/2021).
Beijing bertekad untuk menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China dan telah menjelaskan bahwa mereka siap melakukannya dengan paksa jika perlu.
Dalam pidato untuk memperingati 100 tahun Partai Komunis, Presiden Xi Jinping menyatakan kembali posisinya terhadap Taiwan dalam bahasa yang jelas.
"Memecahkan masalah Taiwan dan mewujudkan penyatuan kembali tanah air adalah tugas sejarah yang tak tergoyahkan dari Partai Komunis Tiongkok dan aspirasi bersama semua orang Tiongkok," katanya.
"Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot 'kemerdekaan Taiwan'."
Untuk menghadapi peluang merebut kembali pulau itu dalam serangan militer, Tentara Pembebasan Rakyat harus merebut secara utuh setidaknya satu pelabuhan Taiwan, Easton berpendapat dalam studi barunya.