Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Heboh Benua Australia Bergerak ke Utara akan Menabrak Indonesia, Ahli Geologi Minta Masyarakat Tenang

Rifka Amalia - Rabu, 21 Juli 2021 | 18:41
Australia disebut makin dekat dengan Indonesia
EarthSky

Australia disebut makin dekat dengan Indonesia

Sosok.ID - Sebuah video telah mengejutkan masyarakat Indonesia, khusunya pengguna sosial media TikTok.

Pasalnya muncul unggahan mengenai Benua Australia yang dikabarkan akan menabrak Indonesia.

Akun dengan nama pengguna @virgaradityamenyebut Benua Australia bergerak ke Utara makin dekat dengan Indonesia.

Ia juga bernarasi, mengatakan akan terjadi tabrakan lempeng yang bakal mengakibatkan gempa bumi dahsyat.

Baca Juga: Heboh! Lempeng Emas Bergambar Soekarno Beserta Tanda Tangannya Ditemukan Pria Jambi, Disebut Asli Dan Ditawar Rp 1,5 Miliar Tapi Ditolak, Alasannya Benda Ini Milik Negara!

Dalam videonya tersebut, ia juga melampirkan narasi yang menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena lempeng bumi yang saling bertabrakan.

Guys benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia. Kira-kira yang akan terjadi apa ya?" kata dia.

"Bergesernya benua Australia ini disebabkan oleh lempeng bumi yang saling bertabrakan. Selain lempeng Australia yang terus bergerak lempeng Asia Pasifik ternyata juga bergerak 11 cm setiap tahunnya."

"Berdasarkan penelitian benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dan jika kedua lempeng itu bertabrakan tentunya bakal ngakibatin suatu gempa yang sangat besar. "

Baca Juga: Ribut Besar, Beijing Klaim Australia dan ASIngin Ledakkan Perang Segera!

"Salah satunya gempa yang pernah terjadi akibat tabrakan dua lempeng bumi adalah Marcquarie yang berada di antara Selandia Baru dan Benua Antartika dengan kekuatan 8,1 SR,” paparnya.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Mendadak Australia Sejajarkan Indonesia dengan India dan Israel, Kenapa?

Kata Ahli Geologi

Menanggapi video itu, ahli Geologi menegaskan bahwa fenomenamendekatnya Benua Australia ke wilayah Indonesia udah berlangsung sejak jutaan tahun silam dalam orde milimeter (mm) per tahun. Jadi, perlu perlu waktu jutaan tahun untuk akhirnya Benua Australia benar-benar sampai di wilayah Indonesia.

“Perlu waktu sampai 5 jutaan tahun ke depan,” ujar Haryadi Permana selaku Peneliti Ahli Utama Bidang Geologi dan Tektonik LIPI kepada Kompas.com, Minggu (18/7/2021).

Namun demikian, pihaknyatidakmembenarkan pernyataan dalam video viral yang menyebut bahwa pergerakan Benua Australia ke utara terjadi karena adanya lempengan bumi yang bertabrakan.

Ia mengatakan pergerakan lempeng sudah ada sejak zaman dahulu, di mana terjadi sejak lempeng Australia berpisah dengan Antartika sekitar 155 juta tahun lalu, saat Indonesia belum ada.

Baca Juga: Perang China vs Australia Tak Bisa Dihindari, Kini Negara-negara ASEAN Bisa Saja Kena Imbasnya Termasuk Indonesia, Ini Penyebabnya!

Pergerakan tersebut terjadi ke arah timur-utara. Ketika itu Kalimantan, Malaysia, Sumatera masih menjadi bagian Eurasia.

Adapun 25 juta tahun lalu, Kalimantan, lengan Barat Sulawesi, dan Kalimantan Selatan mulai terbentuk, termasuk juga bagian Jawa Timur yang terbentuk dari pecahan sisi utara, barat Australia.

Sementara Papua dulunya merupakan bagian utara kontinen Australia. Nah Kepulauan Indonesia muda mulai terbentuk 5 juta tahun lalu.

Kontinen Australia sendiri terus bergerak ke utara dengan kecepatan 50-70 mm per tahun. Jad, saat ini sebetulnya sebagian kontinen Australia sudah masuk di bagian bawah Timor dan NTT.

Baca Juga: Meleset Sedikit Bisa Meledak di Wilayah Indonesia, China Tiba-tiba Ancam Bakal Luncurkan Rudal Balistik dengan Target Australia, Ternyata Ini Penyebabnya!

“Jangan melihat benua Australia tetapi kerak benuanya. Nah bagian New Guinea sekarang kan sudah bertabrakan dengan Lempeng Pasifik-Carolina,” jelasnya.

Terkait informasi mengenai akan adanya gempa besar akibat tabrakan lempeng Australia dan Indonesia nantinya, ia menekankan, selama ini gempa baik di Indonesia maupun di negara-negara lain memang sudah disebabkan dua hal yakni tabrakan lempeng dan pergerakan magma di bawah kawah.

Dan pada dasarnya ia mengatakan sudah sejak puluhan hingga ribuan tahun lalu wilayah di Indonesia seperti Sumatera, selatan Jawa-Bali-NTB-NTT atau utara Bali-Lombok-NTB-NTT mengalami gempa bumi.

Baca Juga: Ingin Jatuhkan Psikologis Lawan, Militer India Punya Rencana yang Buat Geleng-geleng Kepala, Klaim Siap Bangkitkan 'Senjata' yang Berusia 10.000 Tahun Ini

Bergerak sejak awal bumi terbentuk

Sementara itu terpisah, Eko Teguh Paripurno selaku Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta memaparkan, mendekatnya Australia ke Indonesia adalah sesuatu yang biasa.

“Jadi, mendekatnya Australia ke Jawa itu suatu hal yang biasa. Video itu saja menyajikan secara berlebihan,” ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/7/2021).

Ia menerangkan, lempeng benua memang bergerak satu dengan lainnya sejak awal bumi terbentuk. Dahulu lempeng tersebut menjadi satu yang disebut dengan “Pangea” yang kemudian berpencar satu dengan lainnya.

“Dampaknya sudah kita rasakan selama ini dengan adanya jalur-jalur gempa dan jalur gunung api yang kita sebut cincin api,” ujarnya.

Baca Juga: 'Perlu Masker Tapi Bukan Corona', Wirang Birawa Ramalkan Porak Poranda Bencana di Pulau Jawa Saat Matahari Terbenam, Netizen: Lindungilah Kami ya Allah

Adapun Lempeng Hindia-Australia yang bertemu dengan Lempeng Asia, membentuk jalur gunungapi dan jalur gempa di Indonesia.

Ia mengatakan lempeng bisa berpapasan, saling menjauh, dan saling bertabrakan. Menurutnya arus konveksi adalah penyebab lempeng-lempeng tersebut bergerak. Adapun pergerakan menurutnya lempeng Australia ke Indonesia adalah sekitar 4,1 sampai 5,5 cm per tahun. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x