Sosok.ID - Kedutaan Besar China di Australia menerbitkan sebuah artikel berjudul "Sangat sulit menjadi teman China di Australia hari ini."
Dilansir dari Global Times, para ahli mengatakan pada Selasa (2/3/2021) bahwa media dan politisi Australia yang mengikuti Trumpisme telah memperburuk hubungan China-Australia.
Pesan, dengan emosi campur aduk, datang dari Wang Xining, menteri Kedutaan pada jamuan makan malam Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis China Australia (ACBC), dengan lebih dari 100 anggota Tionghoa dan Australia dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor bisnis.
Wang menunjukkan bahwa kedutaan telah merilis banyak informasi tentang orang-orang China dan Australia yang saling membantu selama epidemi COVID-19, yang diabaikan oleh media Australia.
Sementara itu, Beijing menganggap fitnah Australia tentang pandemi Covid-19 yang disengaja benar-benar tidak masuk akal.
Sayangnya kerusakan telah terjadi, dan citra teman-teman China sangat dirugikan karena ulah Australia, kata media pemerintah China.
Wang menegaskan bahwa dalam suasana yang tidak bersahabat di Australia, warga Australia yang ingin membela Beijing dapat dengan mudah dikesampingkan.
Analis mengatakan, jika suara-suara konservatif anti-China, seperti Murdoch's News Corp, yang mengklaim bahwa virus itu pasti bocor dari sebuah lembaga biologi di Wuhan, mendominasi opini publik, hubungan bilateral akan bermasalah.
Menurut data dari Lowy Institute pada Juni 2020, kepercayaan di China di antara warga Australia hanya 23 persen di tengah pandemi dan sengketa perdagangan, Reuters melaporkan.
Banyak orang di Australia belum mendapat kesempatan untuk mengunjungi China.