Pada Desember 2020, The Guardian melaporkan bahwa Kendaraan Bawah Air tak berawak (UUV) China ditemukan di dekat Pulau Selavar di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Pakar militer Indonesia mengklaim itu adalah UUVChinese Sea Wing (Haiyi).
Kendaraan air tak berawak besar HSU001 China.
Chinese Sea Wing (Haiyi) merupakan UVV yang diproduksi oleh Shenyang Institute of Automation di Chinese Academy of Sciences.
Kendaraan bawah laut tak berawak tersebut diyakini mampu mengumpulkan data penting seperti suhu, salinitas, kekeruhan, dan kadar oksigen air secara real-time.
Data yang dikumpulkan dari UUV dapat digunakan untuk pengoperasian kapal selam yang efektif.
Terkait kapal selam tak berawak, China sendiri selama dua dekade terakhir telah banyak berinvestasi untuknya.
Pada Juli 2018, direktur program rahasia di Shenyang Institute of Automation, mengungkapkan rincian Proyek 912-nya.
Baca Juga: Mulai Berani? Taiwan Desak AS Hancurkan China untuk Hentikan Invasi, Ketakutan Perang Sangat Kencang
Proyek tersebut menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan misi pengawasan, peletakan ranjau, dan serangan, menurut Military and Aerospace Electronics.
Banyak ahli berpendapat bahwa China sangat mengembangkan kapal selam independen berkemampuan AI.