Seperti kendaraan bawah air tak berawak ekstra besar (XLUUVs) untuk melawan meningkatnya kehadiran AS di Indo-Pasifik.
Pada tahun 2018, China dilaporkan meluncurkan rencananya untuk mengembangkan pangkalan bawah laut yang disimulasikan AI, yang terdiri dari kapal selam independen.
Baca Juga: Penyusup Dari Tiongkok Sampai Kocar Kacir, Inilah Pasukan
Di bawah pangkalan tersebut, kapal selam drone simulasi AI akan melakukan misi pengawasan, mengunduh data yang dikumpulkan, mengisi ulang sendiri dan berhasil kembali ke pangkalan.
Pangkalan yang diusulkan untuk dikembangkan pada kedalaman 36.000 kaki tersebut akan mampu mengumpulkan data mengenai sekitarnya.
Juga memproses data yang dikumpulkan dan secara efektif mengirimkannya ke titik yang ditentukan, kapal atau pangkalan darat.
(*)