Sosok.ID - Jepang terus memprovokasi China mengenai pertanyaan Taiwan atas 'buku putih' pertahanan tahunannya yang dirilis pada hari Selasa (13/7/2021), yang menyebutkan stabilitas Taiwan untuk pertama kalinya.
Hal itu membuat China mewanti-wanti Jepang, menyebut mereka akan menerima kerugian besar serta konsekuensi tak tertahankan jika membela separatis Taiwan.
Dilansir dari media pemerintah China Global Times, Kamis (15/7/2021), koran pertahanan terbaru Jepang, yang sampulnya menampilkan seorang prajurit berkuda, dikritik oleh beberapa netizen di sosial media negeri Sakura.
Mereka khawatir bahwa isinya "sangat suka berperang" dan "memundurkan roda sejarah", karena buku putih itu bermaksud memberi wewenang kepada pemerintah Jepang dengan lebih banyak hak dan alasan untuk menggunakan kekerasan, yang dinilai bertentangan dengan Pasal 9 konstitusi Jepang.
The Kyodo News melaporkan bahwa buku putih Jepang itu mengatakan bahwa stabilitas di Selat Taiwan "lebih penting dari sebelumnya," dan terancam oleh "peningkatan tekanan militer" dari daratan China.
"Menstabilkan situasi di sekitar Taiwan penting untuk keamanan Jepang dan stabilitas masyarakat internasional," kata buku putih itu.
Song Zhongping, seorang pakar dan komentator militer China, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa bahwa Jepang sedang mencoba menggunakan pertanyaan Taiwan untuk menormalkan deregulasi militernya dan melanggar konstitusi pasifisnya.
Song mengatakan bahwa Jepang telah mengambil langkah pertama dalam penjualan senjata ke pulau Taiwan dengan memberikan dukungan otoritas di pulau itu dalam pembuatan kapal selam.
Di masa depan, ada kemungkinan bagi Jepang untuk menyediakan lebih banyak senjata ke pulau itu, yang akan mematahkan keuntungan China, kata Song.
Sejak pembicaraan "2+2" AS-Jepang diadakan pada 16 Maret, Tokyo telah membuat serangkaian provokasi terhadap Beijing atas pertanyaan Taiwan.