Seorang juru bicara militer mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pesawat itu dalam "kondisi prima" dan memiliki waktu terbang 11.000 jam sebelum pemeliharaan terjadwal berikutnya.
Pesawat itu adalah salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara AS yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini.
Menurut Al Jazeera, helikopter langsung dikerahkan untuk mengangkut korban luka ke rumah sakit terdekat.
Sementara yang paling parah langsung dibawa ke Kota Zamboanga, yang terletak sejauh 1 jam penerbangan.
“C-130 adalah salah satu pesawat yang baru diakuisisi oleh angkatan udara Filipina. Daerah di mana kecelakaan itu terjadi adalah rumah bagi salah satu pangkalan besar militer Filipina," ujar Jamela Alindogan dari Al Jazeera.
Pesawat itu mengangkut tentara, banyak di antaranya baru saja menjalani pelatihan dasar, dari kota Cagayan de Oro selatan untuk ditempatkan di Sulu, kata para pejabat.
“Mereka seharusnya bergabung dengan kami dalam perang melawan terorisme,” kata komandan militer Sulu Mayor Jenderal William Gonzales.
Pasukan pemerintah telah memerangi Abu Sayyaf, yang terkenal karena penculikan untuk mendapatkan uang tebusan, di provinsi Sulu yang berpenduduk mayoritas Muslim selama beberapa dekade.
Gambar awal yang dirilis oleh militer menunjukkan bagian ekor pesawat kargo.
Bagian lain dari pesawat itu terbakar, tercerai-berai di tempat terbuka yang dikelilingi pohon kelapa.