Follow Us

Tunduk 'Dijajah' China atas Klaim Laut China Selatan, Presiden Filipina Sesumbar Tak Keberatan Dibunuh: Tidak akan Mundur!

Rifka Amalia - Minggu, 16 Mei 2021 | 19:07
Xi Jinping dan Presiden Filipina
Xinhua

Xi Jinping dan Presiden Filipina

Sosok.ID - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menolak seruan dari China untuk menarik kapal dari wilayah sengketa di Laut China Selatan - bersumpah untuk tidak bergerak "mundur satu inci pun".

Filipina telah meningkatkan kehadirannya di wilayah yang diperebutkan di zona ekonomi eksklusif (ZEE), termasuk Pulau Thitu, dekat dengan instalasi militer China, yang bertentangan dengan kehadiran ratusan kapal China selama berbulan-bulan yang diyakini diawaki oleh milisi.

Melansir dari South China Morning Post, pernyataan Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Jumat (14/5/2021) datang ketika tekanan meningkat padanya untuk meninggalkan pengejaran hubungan dekatnya dengan China dan membela apa yang dikatakan kepala pertahanannya sebagai provokasi terang-terangan.

Baca Juga: Laut China Selatan Bukan Satu-satunya Lokasi yang Patut Diwaspadai, Wilayah Ini Diprediksi Bakal Jadi Medan Pertempuran AS dan China Berikutnya, Dimana?

Minggu ini Manila mengumumkan rencana untuk membangun pusat logistik di Thitu, yang disebut Pag-asa oleh Filipina, pulau terbesar kedua di grup Spratly.

Hub tersebut akan memungkinkan unit angkatan laut Filipina untuk mengisi bahan bakar kembali di pulau itu.

Militer dan penjaga pantai Filipina juga meningkatkan patroli perairan maritim, dan mengumumkan rencana untuk memasang kamera pengintai di wilayah tertentu.

China bulan lalu mengatakan Manila harus "menghentikan tindakan yang memperumit situasi dan meningkatkan perselisihan".

Baca Juga: China Endus Pergerakan Mata-mata di Laut China Selatan, Curiga Kapal Norwegia Buntuti Aktivitas Militer Beijing atas Perintah AS

Dalam rekaman ceramahnya, Duterte menegaskan mengenai pendiriannya untuk tidak menarik mundur pasukannya.

“Kami memiliki pendirian di sini. Dan saya ingin menyatakannya di sini sekali lagi, bahwa kapal kami yang ada di Pag-asa dan di tempat lain, kami tidak akan mundur satu inci pun.”

"Kamu bisa membunuhku tapi di sini aku tinggal, di sinilah persahabatan kita akan berakhir," ujar Duterte, dilansir Sosok.ID, Minggu (16/5/2021).

Source : South China Morning Post

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest