Follow Us

Filipina Mengutuk Keras Manuver Berbahaya China Terhadap Kapal Penjaga Pantainya di Laut China Selatan

Rina Wahyuhidayati - Jumat, 07 Mei 2021 | 14:57
FOTO: Kapal perusak berpeluru kendali USS Mustin berlayar melalui Laut Filipina pada November 2012. |
Digital

FOTO: Kapal perusak berpeluru kendali USS Mustin berlayar melalui Laut Filipina pada November 2012. |

Sosok.ID - Filipina menyebut China memblokir patroli penjaga pantai di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi hanya beberapa hari setelah Beijing mengumumkan larangan penangkapan ikan musiman di perairan yang kaya sumber daya itu.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/5) malam, Hermogenes Esperon, penasihat keamanan nasional untuk Presiden Rodrigo Duterte, mengatakan Penjaga Pantai China melakukan "membayangi, memblokir, manuver berbahaya dan tantangan (lewat) radio" ke dua kapal Penjaga Pantai Filipina di perairan dekat beting akhir bulan lalu.

“Kami mengutuk keras ... manuver, dan tantangan radio yang dilakukan oleh Penjaga Pantai China terhadap kapal PCG BRP Gabriela Silang dan BRP Sindangan, selama penegakan hukum yang sah.

Patroli dan latihan maritim sementara di sekitar Bajo de Masinloc pada 24-25 April 2021, ”kata Esperon, merujuk pada Kepulauan Beting, Filipina.

Baca Juga: Bukan Cuma-cuma, China Disebut Ada Maunya Saat Kirim 3 Kapal Penyelamat Sekaligus Untuk Angkut KRI Nanggala-402 dari Dasar Laut, Ternyata Ini Maksud Xi Jinping!

Beting adalah sekelompok pulau kecil berbatu dataran rendah di lepas pantai timur Luzon, pulau utama di Filipina, dan diklaim oleh kedua negara.

China menyebutnya sebagai Pulau Huangyan.

Mengutip SCMP, dalam pernyataan tersebut tidak disebutkan berapa banyak kapal China yang terlibat atau bagaimana perjumpaan itu terjadi.

Tetapi disebutkan bahwa kapal Penjaga Pantai Filipina sedang dalam perjalanan ke daerah "untuk menegakkan hukum perikanan kami dan melindungi nelayan kami" sebagai bagian dari patroli bergilir dari Scarborough Shoal.

Beting adalah tempat penangkapan ikan tradisional di wilayah tersebut dan menjadi pusat perselisihan antara China dan Filipina pada tahun 2012 yang mendorong Manila untuk mengajukan kasus arbitrase terhadap Beijing atas klaimnya.

Baca Juga: China Makin Tersudut, Jepang untuk Pertama Kali Ekspor Senjata SDF kepada Militer Filipina di Tengah Konflik Laut China Selatan

Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan awal pekan ini bahwa protes diplomatik telah diajukan terhadap tindakan penjaga pantai China di Scarborough Shoal.

Filipina juga mengatakan pihaknya membubarkan kapal "milisi maritim" China - kapal penangkap ikan dalam layanan paramiliter - di perairan dekat Sabina Shoal, sebuah atol di Kepulauan Spratly sekitar 600 km (370 mil) dari Scarborough Shoal.

(*)

Source : scmp

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest