China juga mengerahkan kapal serbu amfibi canggih pertamanya dan dua kapal baru lainnya di pelabuhan angkatan laut di provinsi Hainan, China selatan bulan lalu.
Penumpukan itu, dikombinasikan dengan langkah-langkah untuk memperkuat cengkeraman Laut China Selatan, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat menghalangi akses militer AS ke perairan di lepas garis pantai China.
Tindakan terbaru Beijing menimbulkan pertanyaan tentang masa depan hubungan AS-China, yang tetap menegangkan selama berbulan-bulan setelah pemerintahan Presiden Joe Biden.
Terlepas dari pertengkaran di Laut China Selatan, pemerintah AS terus mengkritik tindakan Beijing di Hong Kong, Taiwan, dan Xinjiang.
Biden telah mempertahankan retorika keras pendahulunya terhadap saingan utama AS dan telah menolak untuk mencabut tarif yang telah diberlakukan Donald Trump.
Pertemuan awal dengan para pemimpin India, Jepang, dan Korea Selatan juga menunjukkan bahwa pemerintah AS menopang aliansi di Indo-Pasifik untuk melawan Beijing.
Taiwan adalah titik nyala ketika jet tempur China berulang kali memasuki zona pertahanan udara Taiwan pada bulan April.
Biden mengirim delegasi tidak resmi AS bulan lalu ke Taipei sebagai bentuk dukungan. (*)