Kedutaan Besar China di Manila hanya mengatakan tidak ada Milisi Maritim China seperti yang dituduhkan.
Terlepas dari penolakan ini, ada sedikit keraguan di pemerintah Barat bahwa milisi memang ada.
Pentagon menyebutnya sebagai Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat (PAFMM).
Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, mengatakan kepada CNN mengatakan bahwa Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat tidak menangkap ikan.
"Mereka memiliki senjata otomatis di atas kapal dan lambung yang diperkuat, membuat mereka sangat berbahaya dalam jarak dekat. Juga, mereka memiliki kecepatan tertinggi sekitar 18-22 knot, membuatnya lebih cepat dari 90% kapal penangkap ikan dunia," papar Schuster.
Sebuah laporan dari kepala Angkatan Laut AS, Marinir dan Penjaga Pantai mengatakan Milisi Maritim digunakan oleh Beijing untuk menumbangkan kedaulatan negara lain dan menegakkan klaim yang melanggar hukum.
Kenekatan China ini pun harus diwaspadai oleh beberapa negara ASEAN yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.
Tanpa terkecuali Indonesia yang juga memiliki wilayah yang langsung berhadapan dengan Laut China Selatan.
Kepulauan Natuna disebut menjadi gerbang utama menuju Laut China Selatan, begitu pula sebaliknya.