Setidaknya inti sedimen tersebut diambil dari kedalaman 2.060 meter di lokasi saluran air yang belum pasti lokasi tepatnya.
Namun upaya yang dilakukan oleh China ini dipastikan untuk mengeksplorasi sumber daya hidrat gas alam di dasar laut tersebut.
Hidrat gas alam atau es yang mudah terbakar adalah bahan bakar fosil beku yang dapat ditemukan di dasar laut.
Tetapi juga bisa ditemukan di bawah lapisan es yang terdiri dari air dan gas yang biasanya berupa metana.
Dalam beberapa waktu ini diketahui China memang telah meningkatkan aktivitas eksplorasi minyaknya.
Peningkatan aktivitas eksporasi yang diketahui sampai ke wilayah Laut Natuna Utara ini pun di sebut Presiden Institut Penelitian Laut Kuning dan Laut Bohai di Universitas Maritim Dalian, Zhang Yanqiang sebagai aktivitas berbahaya.
Bukan tanpa alasan, menurut Zhang apa yang dilakukan China tersebut bakal memicu konflik berkepanjangan dengan negara-negara ASEAN.
Lalu bagaimana dengan tindakan Indonesia dengan kabar mengenai kenekatan China melakukan pengeboran di Laut Natuna Utara tersebut?
Melansir dari Tribunnews.com, TNI AL dketahui baru-baru ini menggelar latihan bersama di sekitar Natuna.
Hal itu sebagai antisipasi utnuk mengamankan wilayah Indonesia dari serangan berbasis laut atau maritim.