Sosok.ID - Pulau Natuna menjadi pusat ketegangan antara Indonesia dan China.
Pada Januari lalu China memantik api dengan membiarkan Coast Guard milik mereka mondar mandir di perairan Natuna Utara.
Sementara baru-baru ini Beijing kembali mengirimkan kapalnya di Natuna, perairan yang berjarak 1500 km dari daratan China.
Meski Indonesia memiliki dasar hukum dan menegaskan Natuna sah miliknya, namun China tak berhenti atas klaimnya.
Sekarang Indonesia memobilisasi lebih banyak patroli untuk mengusir penyusup-penyusup asing yang tidak diinginkan.
Analis internasional memperingatkan, ini hanyalah langkah terbaru dalam perjuangan yang meningkat untuk mengamankan stok makanan yang berkurang dengan cepat.
Awal pekan ini, Coast Guard 5204 memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 320 km di Indonesia.
Kapal itu melakukan tindakan mencurigakan di kepulauan yang bukan miliknya, sehingga Bakamla melakukan tindakan pengusiran.
Baca Juga: Buntut Coast Guard China Terobos Natuna Utara, Kemenlu Negeri Tirai Bambu Angkat Bicara
"Karena yang ini berhenti, lalu berputar-putar, kami menjadi curiga, kami mendekatinya dan mengetahui bahwa itu adalah kapal Coast Guard China," kata Kepala Badan Keamanan Laut Indonesia, Bakamla, kepada media setempat, dikutip dari News.com.au.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kapal penjaga pantai Kelas Zhaojun seberat 2.700 ton itu sedang melakukan "tugas patroli normal di perairan di bawah yurisdiksi China"