Sosok.ID - Laut China Selatan memang sedang memanas beberapa bulan ini, bahkan banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman sampai mengirimkan armadanya ke wilayah Indo-Pasifik.
Bahkan beberapa negara tetangga Indonesia pun ikut angkat bicara gegara apa yang terjadi di kawasan ramai perjalanan laut tersebut.
Hal itu tak lain karena pemerintah China kini diduga gencar mengklaim wilayah yang sedang jadi sengketa dengan negara lain.
Termasuk konflik yang pernah terjadi dengan Indonesia di bagian utara perbatasan wilayah NKRI beberapa waktu lalu.
Meski telah mereda, namun pemerintah Indonesia telah menyiapkan alat pertahanan terbaru untuk mempertahankan keamanan.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto baru-baru ini meresmikan alat pertahanan baru Republik Indonesia.
Alutsista tersebut kini bakal dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut (AL).
Koleksi alutsista baru tersebut bernama kapal selam Alugoro-405.
Baca Juga: Tsirkon Hipersonic Missile, Taring Baru Armada Kapal Selam Rusia
Alugoro merupakan produksi dalam negeri dengan skema transfer teknologi dengan perusahaan luar neger.
Diresmikan di PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/3/2021) hari ini.
Adapun kapal selam ini diproduksi PT PAL Indonesia dengan skema transfer teknologi dengan perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME).
Kapal selam ini bakal digunakan di bawah tim Komando Armada II (Koarmada II).
Melansir dari Kompas.com, Kamis (23/1/2020) Alugoro merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class.
Selain itu Alugoro memiliki spesifikasi panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.
Senjata terbaru RI ini juga mampu menjelajah sendiri dan dapat bertahan hingga 50 hari pada saat beroperasi.
Ditambah lagi Alugoro juga mampu bertahan selama 30 tahun ke depan.
Baca Juga: Penurunan Kekuatan, Kapal Selam Kilo Class Iran Grounded Ditengah Keributan dengan Amerika
Untuk kecepatan kapal selam ini tak bisa diremehkan, yakni bisa melaju maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.
Bahkan kapal ini sempat menjalani tes Nominal Diving Dept (NDD) pada 20 Januari 2020 di perairan utara Bali.
Kala itu Alugoro berhasil menyelam hingga kedalaman 250 meter.
Mengutip dari Tribunnews.com, Kemenhan juga menerima kapal selam pertama Nagapasa-403 dan kapal selam kedua Ardadedali-404 yang dibangun DSME.
Baca Juga: China Menangis, Taiwan Bakal Buat Kapal Selam dengan Combat Management System Kelas Wahid
Peresmian kapal selam Alugoro ini menjadi kapal selam ketiga yang diterima TNI AL buatan DSME dan PT PAL Indonesia.
Ini juga satu menjadi sejarah baru bagi pertahanan Indonesia lantaran untuk pertama kalinya PT PAL mampu ikut serta dalam produksi kapal selam.
"Kita sadari bersama betapa pentingnya pertahanan kita. Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita. Bukan karena kita ingin gagah-gagahan. Bukan karena kita ingin mengancam siapapun. Tidak. Berkali-kali, turun termurun dari pendiri bangsa kita, kita tegaskan bahwa bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3/2021).
Di sisi lain, Prabowo mengungkapkan, bahwa saat ini banyak alat pertahanan yang sudah sangat tua dan sudah saatnya masuk meja peremajaan.
Baca Juga: Taktik Baru China Hadapi Kapal Selam Amerika, Gunakan Pesawat dengan Jatuhkan Bom Laut
Untuk itu, peran dari industri pertahanan dalam negeri sangat diperlukan.
"Kita harap peran serta, inisiatif, kerja keras teknolog-teknolog kita, sarjana-sarjana kita, cendekiawan kita, dari ahli-ahli kita. Kita harap semua bersatu untuk kerja keras," tegasnya.
Sejalan dengan itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menjaga kedaulatan, melindungi segenap tumpah darah, kesatuan dan keutuhan wilayah dari ancaman tentara negara asing.
"Hari ini merupakan selangkah ke depan bagi kita semua untuk membangun tentara kita ke arah yang lebih kuat lagi," katanya.
(*)