Sosok.ID - Perseteruan antar dua negara bertetangga ini makin hari makin meruncing.
Tak hanya ancaman yang dilempar satu sama lain, kini keduanya juga mempersiapkan kemungkinan paling buruk.
Salah satunya apabila perang benar akan terjadi di kawasan tersebut.
Apalagi kini setelah Joe Biden, calon kuat Presiden Amerika Serikat (AS) berencana menumbangkan China, hubungan kedua Taiwan dengan Tiongkok jadi terkena imbas.
Baca Juga: Taiwan Patut Khawatir Karena Marinir China Menunjukkan Serangan Amfibi Skala Besar
Termasuk memanasnya situasi politik dan keamanan di kawasan Laut China Selatan yang kian hari kian mencekam.
Bukan lagi rahasia, laut menjadi pintu China untuk bisa memporak porandakan wilayah Taiwan bila perang terjadi.
Ditambah dengan kekuatan armada laut China yang diakui oleh banyak negara sebagai yang terkuat di dunia menambah ancaman serius bagi Taiwan.
Bermodal mengenai kelemahan itulah, kini Taiwan pun tak tinggal diam bila China mengancam akan segera menyerang Taipei.
Sebuah proyek militer baru pun dicanangkan oleh pemerintah Taiwan belum lama ini.
Bahkan proyek peremajaan alutsista militer itu akan segera dimulai minggu depan.
Melansir dari Reuters, pemerintah Tsai Ing-wen kini sedang menyusun rencana untuk memperkuat pertahanan pulau mereka.
Salah satunya bertujuan untuk menghadapi militer China yang semakin modern.
Taiwan yang dikelola secara demokratis, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, sekarang memiliki empat kapal selam.
Dua di antaranya berasal dari Perang Dunia Kedua, dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan armada China, yang mencakup kapal yang dapat meluncurkan senjata nuklir.
Ditargetkan, kapal selam pertama tersebut akan mulai beroperasi pada akhir 2024.
Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Xavier Chang mengatakan program tersebut adalah bagian utama dari modernisasi militer.
Hal itu masuk dalam rencana swasembada militer yang dikemukakan oleh Presiden Tsai Ing-wen.
"Ini merupakan tonggak baru dalam rencana pembuatan kapal selam nasional," kata Chang, seraya menambahkan bahwa Tsai akan menghadiri upacara Selasa depan untuk memulai pekerjaan.
Langkah yang diambil oleh Taiwan tersebut adalah respon dari tekanan yang bertubi-tubi diterima oleh Taipei dalam waktu-waktu ini.
Apalagi kini pasukan militer China mulai gencar meningkatkan aktivitas mereka di kawasan laut yang berhadapan langsung dengan Taiwan.
Baca Juga: Dilengkapi Kapal Pendarat Amfibi Type 075, Marinir China Siap Lakukan Serangan Mematikan ke Taiwan
Tak sampai di situ saja, seperti yang dikutip dari South China Morning Post, jet tempur Tiongkok kini sering bersliweran di kawasan selat Taiwan.
Bahkan pesawat tempur berbendera China tersebut nekat melintasi garis median penyangga tidak resmi selat Taiwan yang cukup sensitif.
Hal itupun menjadikan kondisi dan situasi di kawasan selat Taiwan semakin hari semakin memanas.
(*)