Sosok.ID - Taiwan masih mempunyai harapan menang perang atau setidaknya bertahan sampai akhir melawan China.
Unsur kapal selam disinyalir menjadi senjata pamungkas Taipei menahan gempuran China.
Taiwan saat ini memiliki dua kapal selam aktif yakni Chien Lung Class dan Hai Shih class.
Karena dirasa kurang Taiwan akan membuat kapal selam baru lagi.
Dan kapal selam baru ini memiliki kemampuan yang jauh lebih canggih dari pendahulunya.
Karena Combat Management System (CMS) kapal selam nantinya akan disuplai oleh Washington.
Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan izin ekspor untuk sistem sonar digital dan sistem tempur yang penting untuk proyek kapal selam buatan Taiwan.
Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Chang Che-ping mengatakan, Washington menyampaikan pemberian izin tersebut ke Taipe pada Selasa (15/12) lalu.
Taiwan memulai pembangunan armada kapal selam bulan lalu, langkah terbaru pulau itu untuk meningkatkan pertahanannya terhadap China yang semakin agresif.
Proyek tersebut bertujuan untuk membangun delapan kapal selam baru, dengan yang pertama targetnya rampung pada 2025 mendatang.
Membangun enam kapal korvet
Angkatan Laut Taiwan saat ini memiliki empat kapal selam, termasuk dua buatan Amerika Serikat pada 1940-an silam.Taiwan hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China, yang memandang pulau itu bagian dari wilayahnya, dan siap menggunakan kekerasan jika perlu.
Dalam beberapa dekade terakhir, Taiwan harus meningkatkan industri pertahanannya karena China menekan negara lain untuk tidak menjual platform senjata utama ke pulau itu.
Dalam pengumuman terpisah pada Rabu (16/12), Angkatan Laut Taiwan berencana membangun enam kapal korvet berjulukan "pembunuh kapal induk" untuk melawan "ancaman yang meningkat dengan cepat dari musuh".
Pada 2018, Departemen Luar Negeri AS menyetujui lisensi kontraktor pertahanan untuk menjual teknologi yang Taiwan butuhkan untuk proyek kapal selamnya.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "China bisa marah, AS beri izin ekspor sistem tempur untuk proyek kapal selam Taiwan"