Keith mencoba mencari informasi melalui Google dengan menuliskan nama Kamp Masanjia.
Hasilnya nyata. Sehingga, ia mencoba menghubungi berbagai organisasi HAM dan surat kabar harian Oregonian, ia menceritakan tentang pesan SOS itu.
Kini sembilan tahun berlalu sebuah buku mengenai apa yang terjadi di kamp tahanan masyarakat Uighur itupun telah terbit pada tanggal 2 Februari 2021 kemarin.
Buku itu berjudul "Made in China: A Prisoner, a SOS Letter and the Hidden Cost od America's Cheap Goods".
Buku itu ditulis oleh Amelia Pang.
Ia mengungkapkan detail perjuangan penulis surat SOS, yaitu seorang pria bernama Sun Yi.
Sun Yi menghabiskan 2,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Masanjia di China.
"Surat SOS yang ditulis Sun Yi sebenarnya bukan yang pertama (dari kamp kerja paksa) sampai ke AS. Tapi, ini (cerita dari surat yang diterima Keith) salah satu yang lebih menarik," ujar Amelia Pang kepada New York Post.
Sun Yi pun menceritakan bagaimana kekejaman pemerintahan Xi Jinping pada rakyat Uighur.