Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Di Detik-detik Trump Lengser, AS Nyatakan Kejahatan Genosida Sedang Dialami Muslim Uighur, China Diduga Berupaya Basmi Populasi dan Hilangkan Adat Istiadat Islam

Rifka Amalia - Rabu, 20 Januari 2021 | 15:00
Foto hanya ilustrasi - umat muslim melaksanakan ibadah salat
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Foto hanya ilustrasi - umat muslim melaksanakan ibadah salat

Sosok.ID - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Donald Trump, menyampaikan pidato perpisahan sebelum beralih ke Pemerintahan Joe Biden.

Dikutip dari Reuters, di detik-detik terakhir, pemerintahan Trump menuding China telah melakukan "genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan" dengan menindas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Selasa (19/1/2021), dalam pukulan yang memalukan kepada Beijing sehari sebelum Presiden baru AS, Joe Biden diatur untuk menjabat.

Pompeo mengatakan dia mengambil langkah "setelah pemeriksaan yang cermat dari fakta-fakta yang ada," menuduh Partai Komunis China melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uighur dan minoritas Muslim lainnya sejak di setidaknya Maret 2017.

Baca Juga: Pejabat Tinggi AS Temukan Bukti-bukti China Berusaha Lakukan Genosida pada Muslim Uighur di Xinjiang, O'Brien: Sesuatu yang Mirip dengan Genosida!

Baca Juga:Rilis Video Perpisahan, Trump Puji Dirinya Sendiri dan Berkata 'Gerakan yang Kami Awali Baru Saja Dimulai' pada Pendukungnya

Pernyataan Pompoe ini berpotensi menambah keburukan hubungan AS dan China yang sudah tegang terutama di bawah kepemimpinan Donald Trump.

"Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara partai China," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

"Kami tidak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis China diizinkan untuk melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan berani dilakukan untuk dunia bebas, dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujarnya, melansir via Kompas.com.

China telah menyangkal tuduhan pelecehan. Mereka menggambarkan kamp-kamp di Xinjiang sebagai "pusat pelatihan kejuruan" untuk membasmi ekstremisme.

Baca Juga: Kekejaman China Terbongkar Lagi, Lebih dari 95.000 anak atau Semua Anak Etnis Muslim Uighur di Kota Ini Harus Terlantar, Ternyata Ini Penyebabnya!

Adapun Reuters melaporkan, kesimpulan kejahatan genosida diambil mengikuti debat internal intensif setelah Kongres mengesahkan undang-undang pada 27 Desember 2020 yang mengharuskan pemerintah AS untuk menentukan dalam waktu 90 hari apakah China telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan/genosida atau tidak.

Source :Kompas.comReuters

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x