"Untuk dengan sengaja memberlakukan pemisahan, memberikan gangguan atau sanksi, dan untuk menciptakan isolasi atau kerenggangan hanya akan mendorong dunia ke dalam perpecahan dan bahkan konfrontasi."
"Kita tidak dapat mengatasi tantangan bersama di dunia yang terpecah dan konfrontasi akan membawa kita ke jalan buntu," tambah Xi dalam pidato pertamanya kepada komunitas global sejak Presiden Joe Biden dilantik.
Ketegangan antara AS dan China mencapai puncak bersejarah di bawah mantan Presiden Donald Trump, yang mengobarkan perang perdagangan kontroversial melawan Beijing dan menyalahkan pemerintah China atas pandemi Covid-19.
Pada tahun 2020, para ahli memperingatkan bahwa AS dan China tampaknya berada di ambang Perang Dingin baru yang dapat berdampak besar bagi ekonomi global.
Biden telah menjadikan tantangan China di panggung global sebagai bagian penting dari agenda kebijakan luar negerinya.
Presiden baru dan penasihatnya telah menyatakan persetujuan dengan diagnosis Trump tentang masalah dengan China, sambil menandakan keinginan untuk mengambil pendekatan sepihak yang tidak terlalu riuh untuk masalah ini.
Antony Blinken, calon Biden untuk menteri luar negeri, selama sidang konfirmasi Senat pekan lalu mengatakan kesetujuannya dengan cara pemerintahan Trump kepada China.
"Trump benar dalam mengambil pendekatan yang lebih keras ke China." katanya.
Kendati demikian Blinken menambahkan bahwa bukan berarti dia setuju dengan semua metode Trump.
Blinken pada saat itu juga mengatakan bahwa dia setuju dengan penilaian Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bahwa perlakuan China terhadap Uighur di Xinjiang merupakan "genosida.