Follow Us

Hati-hati! Kurang dari 2 Minggu Sejak Ditemukan, Varian Baru Virus Corona yang Lebih Menular Telah Tersebar di 17 Negara di Dunia

Rifka Amalia - Senin, 28 Desember 2020 | 15:00
Ilustrasi Covid-19 menyerang organ penting manusia
Pixabay.com/ geralt

Ilustrasi Covid-19 menyerang organ penting manusia

Semua kasus ditemukan karena baru saja bepergian ke Inggris atau pernah berhubungan dengan seseorang yang melakukan perjalanan ke Inggris.

Penemuan di Jepang mendorong negara tersebut menutup perbatasannya untuk semua entri baru oleh orang asing yang bukan penduduk.

Baca Juga: Bersebelahan dengan Indonesia, Negara Ini Disebut Berhasil Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Tapi Justru Buat Terpuruk dan Sulit Lepas dari Cap Sebagai Negara Miskin Sampai 2030

Larangan itu akan mulai berlaku pada tengah malam pada hari Senin (28/12/2020) dan berlangsung hingga akhir Januari, lapor penyiar publik NHK.

Di Spanyol, varian baru itu ditemukan di wilayah ibu kota, kata pihak berwenang setempat pada Sabtu (26/12/2020).

Antonio Zapatero, seorang pejabat kesehatan daerah, mengatakan bahwa empat kasus telah dikonfirmasi di Madrid, sementara tiga lainnya masih dicurigai.

Kasus pertama dari varian baru yang menyebar cepat dari virus corona di Prancis diidentifikasi pada hari Jumat (25/12/2020), menurut kementerian kesehatan Prancis.

Baca Juga: Setahun Lebih Menjadi Momok Warga Dunia, Kabar Baik Soal Virus Corona Diungkap Ahli, Sebut Covid-19 Bisa Mati karena Hal Ini

Perancis memutuskan untuk melakukan penguncian demi mencegah penyebaran.

Pejabat di Swedia mengumumkan pada hari Sabtu (26/12/2020) bahwa kasus varian telah terdeteksi di sana setelah seorang pelancong mengunjungi Sormland, dekat Stockholm, dari Inggris selama Natal, Reuters terdeteksi, kata Badan Kesehatan Masyarakat Swedia.

Pejabat kesehatan di Ontario, Kanada, mengatakan di hari yang sama bahwa mereka telah mengkonfirmasi dua kasus varian di provinsi tersebut.

Untuk diketahui, varian virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki konstelasi 23 mutasi, beberapa di antaranya mungkin mengubah transmisibilitasnya.

Source : Kompas.com, The New York Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest