Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mutasi Virus Corona yang 10 Kali Lipat Lebih Menular di Negara Tetangga, Ahli Sebut Vaksin Covid-19 Tak Akan Efektif Melawannya

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 19 Agustus 2020 | 11:13
Ilustrasi - Terlihat sama, inilah yang membedakan gejala virus corona dari flu biasa.
Pixabay

Ilustrasi - Terlihat sama, inilah yang membedakan gejala virus corona dari flu biasa.

Sosok.ID - Vaksin Covid-19 saat ini tengah dikembangkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Tapi, vaksin yang digadang-gadang bakal segera terealisasi itu nampaknya tak cukup efektif untuk melawan virus corona yang telah bermutasi.

Sebab, baru-baru ini ditemukan mutasi virus corona yang dinilai jauh lebih menular.

Mutasi virus corona baru yang 10 kali lebih menularitu baru-baru ini terdeteksi di Malaysia.

Baca Juga: Keringat Hasil Kerja Keras Perangi Virus Corona Langsung Membanjiri Lantai Begitu Lepas Baju Hazmatnya, Petugas Medis yang Viral karena Keluarkan Cairan Banyak Saat Lepas APD Ini Langsung Banjir Pujian dari Netizen

Ternyata, jenis virus corona yang bermutasi menjadi sangat menginfeksi tersebut juga ditemukan di Singapura.

Paul Tambyah, konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan kepada Reuters, mutasi D614G dari virus corona juga telah terdeteksi di Singapura.

Bahkan, Dr Sebastian Maurer-Stroh, Wakil Direktur Eksekutif Penelitian Agency for Science, Technology and Research (A*STAR), Selasa (18/8/2020), mengungkapkan, mutasi D614G telah terdeteksi sejak akhir Februari lalu.

Namun, dia menyebutkan, tindakan penahanan saat ini berhasil "mencegah penyebaran skala besar" dari mutasi virus corona tersebut di Singapura.

Baca Juga: Masih Ingat Wanita yang Ngaku Oplas 50 Kali Demi Dapatkan Wajah Cantik Seperti Angelina Jolie Tapi Justru Berakhir Mirip Zombie? Begini Kabarnya Sekarang, Menderita di Penjara dan Terkena Virus Corona

"Karena varian ini telah beredar secara global, maka bisa ada di negara mana pun, dan setiap negara dengan pengawasan aktif telah melihatnya, terutama terkait dengan kasus impor dari pelancong," kata Dr Maurer-Stroh kepada Channel News Asia.

Source :Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x