Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pulau yang Sudah 70 Tahun Dijaga Sekonyong-konyong Diroyok China, Taiwan Kerahkan Pasukan Latihan Tembak di Titik Nyala Potensial Terjadinya Perang

Rifka Amalia - Minggu, 20 Desember 2020 | 12:00
Militer Taiwan
mnd.gov.tw

Militer Taiwan

Yoshiyuki Ogasawara, seorang profesor di Tokyo University of Foreign Studies, bulan ini mengatakan kepada majalah online The Diplomat bahwa menurutnya, tidak mungkin PLA akan menyerang Taiwan,.

Tetapi besar kemungkinan Beijing menggunakan opsi lainnya, yakni menekan atau merebut Kepulauan Pratas.

Baca Juga: Api Amarah AS Berkobar, China Sulut Perang Langgar Janji Pertemuan Maritim yang Rutin Digelar Sejak 1998: Ini Harus Jadi Pengingat Bagi Semua Negara!

"Dalam merebut Kepulauan Pratas, China bisa membunuh beberapa burung dengan satu batu," ujarnya.

“Misalnya, kesuksesan dapat berfungsi untuk mengkonsolidasikan cengkeraman (Presiden China) Xi Jinping pada Partai Komunis China.

Karena itu, (Pratas) adalah titik api potensial yang sekarang perlu menjadi perhatian AS, Jepang, dan negara-negara demokratis lainnya," katanya.

Ogasawara mengatakan, jika China menyerang Taiwan dengan tepat pasti akan memicu protes dari Amerika Serikat, Jepang dan negara lain, tetapi menargetkan Kepulauan Pratas mungkin berbeda.

Baca Juga: Ogah Dipecundangi Taiwan di Medan Perang, China Sebut Korvet Canggih Taipe Bakal Hancur Lebur Ditangan Mereka

Sejak Agustus, militer Taiwan telah menempatkan sebuah kompi marinir untuk memperkuat garnisun di pos terdepan setelah laporan latihan PLA.

Ia juga telah mengirim senjata termasuk rudal anti-pesawat dan anti-laut, bersama dengan meriam dan artileri lainnya untuk ditempatkan di pulau-pulau itu.

Tidak diketahui apakah PLA benar-benar telah melakukan latihan simulasi pendaratan pantai di Pratas, tetapi sejak pertengahan Agustus , mereka telah melakukan beberapa latihan perang.

Antara lain di Laut Kuning, Laut Cina Selatan, Laut Cina Timur dan Teluk Bohai untuk meningkatkan intimidasi militer, ditujukan ke Taiwan dan mitra keamanannya, Amerika Serikat.

Source : South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x