Follow Us

Waspada Nuklir China, Brigade Rudal Balistik Meroket hingga Sepertiganya: Pencapaian Perombakan PLA yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Rifka Amalia - Sabtu, 12 Desember 2020 | 20:42
China tingkatkan persenjataan nuklir militernya.
Handout/SCMP

China tingkatkan persenjataan nuklir militernya.

Sosok.ID - China meningkatkan kemampuan serangan nuklir dalam menghadapi meningkatnya persaingan dengan Amerika Serikat (AS).

Buletin Ilmuwan Atom memperkirakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah meningkatkan jumlah brigade rudal balistik sekitar sepertiganya.

Studi juga memperkirakan bahwa negara itu memiliki sekitar 350 hulu ledak nuklir, sebagian besar dirancang untuk rudal darat.

Brigade rudal balistik ditingkatkan dalam tiga tahun terakhir untuk meningkatkan kemampuan serangan nuklir China di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS, kata sebuah laporan, dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (12/12/2020).

Baca Juga: Makin Ditekan China Makin Kondang: PLA jadi Ancaman Strategis Terbesar bagi AS

Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat sekarang memiliki 40 brigade, meningkat 35 persen dibandingkan dengan 2017, dengan lebih banyak yang sedang dibentuk, menurut studi yang diterbitkan oleh Bulletin of Atomic Scientists pada hari Kamis.

Laporan tersebut memperkirakan sekitar setengah brigade memiliki peluncur rudal balistik atau jelajah, dan jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah ketika pembangunan pangkalan rudal lebih lanjut selesai.

Laporan itu mengatakan 12 brigade berada di komando teater Timur dan Selatan, yang fokus di Selat Taiwan dan Laut China Selatan yang disengketakan.

Baca Juga: Taiwan Nyaris 'Sekarat' Hadapi Ancaman China Setiap Hari ketika AS Umumkan Penjualan Senjata Senilai 280 Juta Dollar

“Perluasan brigade rudal balistik dapat dilihat sebagai pencapaian perombakan militer PLA yang belum pernah terjadi sebelumnya, ketika Korps Artileri Kedua memisahkan diri dari (kekuatan darat) dan menjadi Pasukan Roket independen pada akhir 2015,” komentator militer yang berbasis di Hong Kong Song Zhongping, mantan instruktur Korps Artileri Kedua, berkata.

"Karena ia memainkan peran kunci yang mengkhususkan diri dalam strategi asimetris, Pasukan Roket perlu diperluas dan meningkatkan keunggulan khususnya untuk membantu China melawan meningkatnya tantangan yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat."

Lu Li-shih, mantan instruktur di Akademi Angkatan Laut Taiwan di Kaohsiung, mengatakan Pasukan Roket PLA tidak hanya akan memainkan peran kunci dalam setiap upaya untuk merebut Taiwan dengan paksa.

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest