Meski dinyatakan positif covid-19, namun keduanya mendapatkan izin untuk ikut dalam pemungutan suara di rapat anggaran negara.
Itu yang menjadikan alasan kedua menteri nekat datang ke parlemen meskipun harus mengenakan APD.
Setidaknya, keduanya datang dengan langsung mengenakan baju hazmat plus masker, pelindung wajah dan sarung tangan.
Namun sidang yang awalnya berjalan lancar ini pun berubah menjadi kacau lantaran kedatangan dua menteri tersebut.
Banyak dari kubu oposisi di parlemen berteriak memprotes kehadiran dua menteri tersebut.
Tak hanya sampai di situ saja, bahkan ada pula anggota dari kubu oposisi yang memilih untuk walkout.
"Ini hari kelam bagi demokrasi di Malaysia karena tidak ada aturan hukum," kata anggota parlemen oposisi Xavier Jayakumar kepada AFP.
Baca Juga: Perbandingan Kekuatan TNI AL dan TLDM Malaysia, Mana yang Lebih Komplit Senjatanya?
Selain Menkes dan Menteri SDM Malaysia, seorang anggota parlemen oposisi yang seharusnya dikarantina juga ikut rapat dengan memakai APD.
Ketua parlemen bersikeras protokol keamanan sudah dijalankan, termasuk meminta kedua menteri dibawa dengan ambulans dan ditempatkan di ruangan khusus, menurut laporan kantor berita Bernama.
Dia menolak wacana penghentian pemungutan suara, dan pemerintahan yang baru berumur 9 bulan itu pun menang mudah akibat walk out oposisi.