Sosok.ID - Jagat sosial media dikejutkan dengan beredarnya sebuah foto yang menunjukkan pria tersenyum dengan mata tertutup.
Foto itu beredar dengan narasi bahwa pria tersebut merupakan salah satu dari enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas beberapa waktu lalu.
Pihak kepolisian melakukan penelusuran, dan didapati bahwa konten itu merupakan berita bohong alias hoax.
Pria dalam foto dipastikan bukan salah satu dari 6 jenazah laskar FPI yang tewas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020).
Dikutip dari tayangan Kompas Pagi,menyadur via TribunWow.com, Minggu (13/12/2020), foto itu adalah milik warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bernama Ahmad Mujahid.
Ahmad Mujahid sama sekali tidak berkaitan dengan FPI maupun Habib Rizieq Shihab.
Sehingga ia merasa dirugikan sebab wajahnya tersebar di jagat maya dengan narasi yang dikhawatirkan menimbulkan perpecahan.
Kapolres Kutai Kartanegara, AKBP Irwan Masulin Ginting menjelaskan, mulanya Ahmad Mujahid iseng membagikan fotonya ke sebuah grup WhatsApp.
Namun keesokan harinya, foto itu malah menjadi viral dengan keterangan bahwa itu merupakan foto jenazah laskar FPI yang tewas tersenyum.
"Pada saat tanggal 7 Desember, saudara Ahmad Mujahid juga mengeshared fotonya tersebut di grup WAnya, yaitu WA Grup Pecinta dan Pembela Ulama," papar Irwan.
"Kemudian keesokan harinya pada tanggal 8 Desember, saudara Ahmad Mujahid juga merasa kaget karena foto yang dia kirim menjadi viral dengan narasi foto jenazah laskar FPI tersenyum saat meninggal," jelasnya.
Saat dimintai keterangan, Ahmad Mujahid sendiri mengakui bahwa itu adalah dirinya.
Ia menegaskan bahwa narasi yang beredar adalah berita bohong.
"Saya mengklarifikasi bahwa itu hoax, saya merasa dirugikan karena itu berakibat pada keharmoniasan masyarakat dan berkebangsaan," kata Ahmad Mujahid.
Lebih lanjut menurut Ahmad, foto itu diambilnya sesaat sebelum tidur hanya untuk bersenang-senang.
"Tidak ada keinginan, foto selfie aja, sedang berbaring pukul 10 mau tidur," ungkapnya.
Diberitakan Sosok.ID sebelumnya, enam simpatisan pengawal Habib Rizieq Shihab tewas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020).
Mereka terlibat serangan dengan polisi. Di mana aparat menuturkan bahwa pihaknya telah diserang terlebih dahulu, sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur dengan penembakan.
"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota polri yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksa MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil di Polda Metro Jaya pada Senin, dikutip dari Tribunnews.com.
"Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet. Lalu diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelas Fadil.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur," ungkapnya.
Sementara itu, FPI mengklaim justru pihaknya yang diserang lebih dahulu dan menyebut keterangan pihak kepolisian sebagai fitnah.
"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api tembak-menembak," kata Sekretaris Umum FPI Munarman, melansir Kompas.com.
"Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut."
"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya. (*)