"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," katanya.
Adapun dalam peristiwa tersebut, Shabri menuturkan bahwa termasuk cucu yang masih balita turut terlibat dalam perjalanan menuju pengajian subuh itu.
Bukti rekaman suara
Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, terdapat bukti rekaman suara yang diduga dari HRS.
Voice note itu menginstruksikan agar simpatisan menyerang mobil aparat yang tampak mengikuti dari belakang.
"Ada bukti tentang voice note, bagaimana sedemikan rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet," ujar Tubagus, di hari yang sama dengan kejadian, menyadur dari Tribunnews.com.
"Semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu," tegas Tubagus.
Tubagus berpendapat, rekaman suara itu diinstruksikan saat mobil anggota kepolisian terlihat melakukan pemantauan.
"Sudah sangat diketahui oleh yang bersangkutan bahwa itu anggota kita (Polri). (Namun) tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka."