Penjagaan dilakukan sebab beredar kabar bahwa akan terjadi pengerahan massa dalam proses pemeriksaan HRS atau yang disebut polisi MRS.
Rombongan anggota polisi itu lantas diserang, pengikut HRS bahkan menggunakan senjata api dan senjata tajam.
"Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet. Lalu diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelas Fadil.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur," urai Fadil.
Dari 10 orang tersebut, 6 diantaranya tewas saat menerima tindakan tegas dari polisi. Sementara 4 lainnya kabur dari lokasi.
"Untuk kerugian yang dialami petugas adalah kendaraan rusak karena dipepet dan terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," lanjutnya.
FPI klaim diserang lebih dulu
Berbeda dengan keterangan polisi, FPI mengaku diserang terlebih dahulu oleh kelompok yang disebutnya sebagai preman OTK.
Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis menduga kuat mereka yang menyerang simpatisan HRS adalah bagian dari operasi penguntitan dengan tujuan mencelakakan Rizieq Shihab.
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal)," kata Shabri pada Senin, dikutip dari Kompas.com.