Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Borok Pembunuhan yang Dilakukan Tentara Australia terhadap Afghanistan Terbongkar, Pertengkaran Diplomatik Canberra dan China Pantik Kengerian Perang

Rifka Amalia - Kamis, 03 Desember 2020 | 20:00
Foto: Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi
World Slogan

Foto: Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi

"Tak satu pun dari ini adalah insiden keputusan yang dapat disengketakan yang dibuat di bawah tekanan di tengah panasnya pertempuran," tulis laporan itu.

"Kasus-kasus di mana telah ditemukan informasi yang dapat dipercaya tentang kejahatan perang adalah kasus di mana sudah atau seharusnya jelas bahwa orang yang terbunuh adalah non-kombatan."

Baca Juga: Amerika Klaim Seluruh Dunia Akan Geruduk China Jika Berani Menyerang Taiwan

Tuduhan lain adalah bahwa ada budaya dalam pasukan khusus yang bertugas di Afghanistan untuk "menumpahkan darah" kepada perwira yang lebih muda, yang pada dasarnya merupakan bentuk perpeloncoan dan inisiasi yang mengerikan.

"Ada informasi yang dapat dipercaya bahwa tentara junior diminta oleh komandan patroli mereka untuk menembak seorang tahanan, untuk mencapai pembunuhan pertama tentara tersebut, dalam praktik yang dikenal sebagai 'blooding'," jelas laporan itu.

“Ini akan terjadi setelah markas target diamankan, dan warga lokal telah diamankan sebagai 'orang-orang di bawah kendali.' Biasanya, komandan patroli akan membawa seseorang di bawah kendali dan anggota junior, yang kemudian akan diarahkan untuk membunuh orang tersebut. "

Tuduhan besar ketiga, terkait dengan yang kedua, adalah bahwa petugas menempatkan senjata - yang dikenal sebagai "lemparan ke bawah" - pada mayat untuk menjadi bagian dari cerita penutup pembunuhan.

Baca Juga: Laut China Selatan Menegang, Kapal Pendaratan Amfibi dan Rudal Siluman Digenjot China, Mampu Bantai Musuh di Luar Zona Pertahanan

Proses itu “diciptakan untuk tujuan pelaporan operasional dan untuk menangkis pengawasan. Ini diperkuat dengan kode diam, ”bunyi laporan itu.

Jelas, ada masalah budaya yang lebih besar dalam pasukan elit Australia yang bertugas di Afghanistan.

Pada hari Selasa, (1/12/2020), The Guardian Australia mengungkapkan foto tahun 2009 yang sebenarnya menunjukkan seorang tentara yang tidak disebutkan namanya minum dari kaki palsu anggota Taliban yang mati di bar militer resmi di Afghanistan.

Gambar nyata lainnya menunjukkan dua tentara menari dengan kaki yang sama.

Source :VoxThe Guardian

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x