Sosok.ID - China dan Australia berada dalam pertengkaran diplomatik yang buruk akibat dari tweet tentang kejahatan perang yang nyata.
Melansir Vox, Kamis (03/12/2020), Australia merilis laporan tentang dugaan kejahatan perang di Afghanistan.
China mengolok-olok Australia di Twitter tentang hal itu, dan Canberra mengambil umpannya.
Sebuah gambar palsu yang di-tweet oleh seorang diplomat China telah menyebabkan keretakan besar-besaran antara Australia dan China.
Tweet itu telah memusatkan perhatian global pada kejahatan perang nyata yang dilakukan militer Australia di Afghanistan.
Zhao Lijian, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri China yang tampaknya bersuka cita dalam menjebak lawan-lawannya, men-tweet gambar mengerikan pada hari Minggu tentang seorang tentara Australia yang tersenyum sambil memegang pisau di leher seorang anak Afghanistan.
Wajah anak itu ditutupi oleh bendera Australia pada gambar, dan di bawahnya ada tulisan: "Jangan takut, kami datang untuk membawakanmu kedamaian!"
Gambar bohong yang dibuat dengan komputer itu adalah karya seniman nasionalis Tiongkok Wuheqilin, tetapi terinspirasi oleh peristiwa nyata.
Bulan lalu, Australia merilis laporan Brereton, hasil dari penyelidikan empat tahun terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh Layanan Udara Khusus elitnya saat berperang di Afghanistan.
Di antara tuduhan mengejutkan laporan itu adalah bahwa tentara Australia terlibat dalam pembunuhan 39 warga sipil Afghanistan, tidak ada yang terjadi selama pertempuran.