Seperti diketahui, Australia menentang kebangkitan China. Dan China tidak suka itu.
Baca Juga: NATO Melihat Kemajuan Militer China Sebagai Ancaman Serius
Australia tidak pernah menyukai meningkatnya pengaruh China di dunia, dan khususnya di wilayahnya.
Misalnya, militer China mulai membangun pulau-pulau buatan di Laut China Selatan untuk menegaskan klaim teritorial atas perairan yang disengketakan.
Australia, sebagai salah satu pemain terkuat di kawasan Asia-Pasifik, tidak terlalu menyukai hal itu.
Agresivitas politik Beijing juga mengganggu Canberra. Pada 2017, Australia melarang semua sumbangan asing untuk kampanye politik setelah laporan menunjukkan China mencoba memengaruhi proses politik negara.
Tahun berikutnya, Australia menjadi negara pertama yang memblokir raksasa telekomunikasi China Huawei dan ZTE dari jaringan 5G-nya.
Hubungan mereka memburuk pada tahun 2020.
Australia pada bulan April menyerukan penyelidikan atas penanganan China pada hari-hari awal pandemi virus korona, ketika Beijing mengaburkan bukti dari masalah yang berkembang setelah virus itu berasal dari Wuhan.
China marah, dengan surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah pada bulan April menuduh Perdana Menteri Morrison "memukul panda" dan mengecam "petualangan pemerintah Australia untuk bermain-main dengan kemitraan strategis komprehensif yang saling menguntungkan ini bertentangan dengan pemikiran rasional dan akal sehat."
Bulan berikutnya, China membalas dengan memotong impor daging sapi Australia dan memberlakukan tarif pada lebih dari 80 persen impor jelai Australia ke China.