Follow Us

Koar-koar Tak Mungkin Kalah dengan Militer China, Seorang Petinggi Taiwan Ungkap Negaranya Hanya Mampu Bertahan 2 Minggu Bila Digempur Tiongkok, Ini Alasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 06 November 2020 | 16:13
Koar-koar Tak Mungkin Kalah dengan Militer China, Seorang Petinggi Taiwan Ungkap Negaranya Hanya Mampu Bertahan 2 Minggu Bila Digempur Tiongkok, Ini Alasannya!
Usni News

Koar-koar Tak Mungkin Kalah dengan Militer China, Seorang Petinggi Taiwan Ungkap Negaranya Hanya Mampu Bertahan 2 Minggu Bila Digempur Tiongkok, Ini Alasannya!

Sosok.ID - Seorang jenderal Taiwan mengungkapkan, negaranya pallng mentok bertahan dua minggu jika terjadi perang melawan China di kawasan selat.

Letnan Jenderal Yeh Jen-wen, perwira angkatan laut selama 32 tahun memberikan peringatan kepada Presiden Tsai Ing-wen agar "tak bermain dengan api".

Dikutip China Review, Dia menyoroti kebijakan pemerintahan Tsai yang meningkatkan belanja senjata dengan Amerika Serikat ( AS).

Salah satunya adalah pembelian sistem rudal Harpoon senilai 2,37 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 34 triliun, dilansir Newsweek Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Presiden Erdogan Unggah Bendera Taiwan, China Mencak-mencak Minta Cuitan Dihapus

Kemudian pada Selasa (3/11/2020), Kementerian Luar Negeri AS menyetujui penjualan empat drone Reaper dengan harga 600 juta dollar AS (Rp 8,6 triliun).

Ini merupakan transaksi jual beli senjata kesepuluh yang terjadi antara Taiwan dengan AS sejak Presiden Donald Trump berkuasa pada 2017.

Berdasarkan UU Relasi Taiwan, Washington berkewajiban untuk menyediakan senjata yang membuat pulau itu bisa mempertahankan diri.

Tetapi berdasarkan argumentasi Yeh, rudal Harpoon yang bisa menjangkau jarak hingga 241 kilometer bisa dianggap senjata agresif.

Baca Juga: Semua Jet Bangkotan F-5 Taiwan Dilarang Terbang usai Pilotnya Tewas, Taipe Putuskan Produksi Sendiri Jet Canggih Yung Yin untuk Tahun 2024

"Pembelian terbaru terhadap Harpoon jelas mengancam kapal induk milik China dan upaya mereka untuk mengakses kawasan Pasifik," kata dia.

Mantan wakil komandan di angkatan laut itu menuturkan, pemerintahan Tsai dan Trump secara sengaja sudah "memprovokasi" Beijing.

Source : KOMPAS.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest