Follow Us

Sok Jadi Pahlawan di Tengah Gejolak Perang dengan China, AS Rupanya Cuma Jadikan Taiwan Mesin Uang, Jual Senjata Kualitas Pas-pasan?

Rifka Amalia - Rabu, 28 Oktober 2020 | 14:42
Tentara ditugaskan ke brigade senjata gabungan di bawah Angkatan Darat Grup 76 PLA menggunakan bom asap selama latihan pertempuran nyata pada 26 September 2020.
China Military

Tentara ditugaskan ke brigade senjata gabungan di bawah Angkatan Darat Grup 76 PLA menggunakan bom asap selama latihan pertempuran nyata pada 26 September 2020.

Baca Juga: Gelontorkan Rp 26,4 Triliun untuk Borong Senjata dari AS, Taiwan Tegaskan Tak Punya Niat Saingi Kekuatan Militer China

Sehingga daratan China tidak akan mengambil risiko membawa kembali Taiwan dengan kekuatan jika perlu, kata para ahli daratan.

"Ancaman yang ditimbulkan oleh rudal Harpoon ini kepada PLA sangat terbatas, karena mereka adalah rudal subsonik tinggi yang dirancang pada 1980-an, dan fasilitas pertahanan diri dan anti-rudal yang saat ini dipasang oleh PLA di kapal dan pangkalan daratnya dapat menembak mereka dengan mudah, "kata Song.

AS sebenarnya memiliki rudal anti-kapal yang lebih canggih dengan kemampuan siluman, tetapi tidak akan menjualnya ke Taiwan.

Menurut Song, kesepakatan mahal yang dilakukan AS dengan Taiwan menunjukkan bahwa AS masih memperlakukan pulau tersebut sebagai "mesin uang".

Baca Juga: AS dan Taiwan Kongkalikong Sistem Senjata Mematikan, China Ngamuk Musuhnya Dibantu hingga Niat Balas Dendam: Kalian Salah Langkah!

Dia mencatat bahwa misil serupa, seperti H incred Feng III yang dikembangkan oleh lembaga industri pertahanan Taiwan sendiri, akan ditinggalkan oleh otoritas Taiwan karena penjualan senjata ini.

Beberapa pengamat yang berbasis di Taiwan mengatakan jika kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden AS, rencana penjualan senjata AS ke Taiwan mungkin terpengaruh.

Sebab Biden tidak memiliki koneksi sebanyak Trump di DPP Taiwan.

Meski demikian, menurut ahli, terlepas dari apakah Donald Trump atau Biden memenangkan pemilihan minggu depan, kecil kemungkinan AS akan membuat perubahan pada kesepakatan itu, karena baik Partai Republik dan Demokrat berbagi konsensus di Kongres tentang penjualan senjata ke Taiwan. (*)

Source : Global Times

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest