Sosok.ID - Sikap permusuhan Beijing terhadap Taiwan telah meningkat secara dramatis di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.
Xi menggambarkan penyatuan pulau itu dengan daratan sebagai hal yang tak 'tak terhindarkan'.
Melansir Livemint.com, jet tempur China memasuki zona pertahanan udara Taiwan untuk ketujuh kalinya bulan ini dan hari keempat berturut-turut minggu ini.
Pemimpin Taiwan pada hari Sabtu (10/10/2020), memohon kepada mitranya dari China Xi Jinping untuk mengurangi ketegangan militer dan memenuhi janjinya untuk "tidak pernah mencari hegemoni".
Sebab berbulan-bulan Beijing meningkatkan serangan jet tempur di Taiwan.
Dalam pidatonya pada hari nasional Taiwan, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan masyarakat internasional menjadi prihatin tentang "perluasan hegemoni" China.
Beijing memandang Taiwan yang demokratis dan berpemerintahan sendiri sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mengembalikannya ke posisi semula.
Tapi Tsai merujuk pidato Xi baru-baru ini kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang katanya memberi Taiwan harapan.
"Saya juga sadar bahwa pemimpin di seberang Selat (Xi) telah secara terbuka menyatakan dalam pesan video kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi, atau lingkup pengaruh... kami berharap ini adalah permulaan perubahan sejati."
"Kami berkomitmen untuk menegakkan stabilitas lintas selat, tetapi ini bukan sesuatu yang dapat dipikul Taiwan sendirian, ini adalah tanggung jawab bersama kedua belah pihak," tambahnya,