Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cerita Warga Sipil Azerbaijan di Tengah Peperangan Sengit dengan Armenia, Terpaksa Bertahan di Negara Sendiri Meski Ditembaki Rudal: Kami Tidak Punya Pilihan

Dwi Nur Mashitoh - Kamis, 15 Oktober 2020 | 09:13
Bisa Merembet ke Mana-mana dan Timbulkan Perang Dunia, Armenia Ungkap Erdogan Ikut Campur Bantu Azerbaijan dengan Kirimkan Ahli Militer dan Jet Tempur
Tangkapan layar Youtube Sky News

Bisa Merembet ke Mana-mana dan Timbulkan Perang Dunia, Armenia Ungkap Erdogan Ikut Campur Bantu Azerbaijan dengan Kirimkan Ahli Militer dan Jet Tempur

"Apa lagi yang bisa Anda lakukan? Kami tidak punya pilihan," kata pensiunan lain bernama Roza Aliyeva dari ranjang sudutnya.

Baca Juga: Kekuatan Militernya Jelas-jelas Kalah Telak Dibandingkan dengan China, Tapi Taiwan Diprediksi Bisa Kalahkan Tiongkok Bila Perang Terjadi, Begini Caranya

Pria lansia berusa 85 tahun itu menderita banyak luka ketika dia jatuh saat berjuang untuk sampai ke ruang bawah tanah selama serangan pertama.

"Kami lari, kami jatuh, kami berdiri lagi, kami terluka, dan sekarang kami di sini, bersembunyi," katanya.

"Aku Tidak Akan Pergi"

Kedua belah pihak secara teknis telah menandatangani gencatan senjata kemanusiaan di Moskwa, Rusia, pada Sabtu (10/10/2020) yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kedua belah pihak membuka pembicaraan lagi.

Baca Juga: Perang Dunia Ketiga Digadang-gadang Bakal Meletus di Laut China Selatan, Ahli Beberkan Simulasinya, Sebut Tiongkok Bakal Ungguli AS karena Alasan Ini

Tetapi orang-orang Azerbaijan yang berlindung di ruang bawah tanah di Koya Terter mengatakan mereka tidak dapat tidur selama lebih dari dua pekan karena pertempuran tidak pernah berhenti.

"Secara umum, kami tidak bisa tidur," kata Azer Mammadov, seorang veteran pertempuran masa lalu di Karabakh.

"Saat mereka berhenti menembaki selama satu jam setengah jam, kami bisa memejamkan mata dan tidur siang," sambung dia.

Mammadov adalah salah satu dari beberapa pria yang tinggal di ruang bawah tanah yang ikut bertempur dalam konflik Nagorno-Karabakh pada 1990-an.

Baca Juga: Sempat Mereda Setelah Meradang Gegara Ulah Korsel, Kim Jong Un Mendadak Beri Amanat pada Militer Korut untuk Tingkatkan Kemampuan Perang, Ada Apa?

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x