Sosok.ID - Mantan Direktur CIA Michael Hayden memperingatkan aliansi internasional akan berakhir jika Presiden Donald Trump terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada November mendatang.
"Saya 40 tahun di militer, oke? Aliansi itu luar biasa. Aliansi saling menguntungkan. Dan sekarang, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan aliansi kita. Saya serius," kata Hayden dalam iklan Pemilih Republik Melawan Trump terbaru.
"Jika Trump mendapat masa jabatan lain, saya pikir banyak aliansi akan hilang dan Amerika akan sendirian," ucapnya.
Selama masa jabatan pertama Trump, ia menarik AS keluar dari sejumlah koalisi internasional, termasuk Perjanjian Paris (Paris Agreement) tentang perubahan iklim, Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty) dan, yang terbaru, Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Ditambah Trump tengah memiliki hubungan yang tegang dengan China semenjak pandemi Covid-19, meski pernah ada masa Trump memiliki hubungan baik dengan Presiden China Xi Jinping.
Melansir Newsweek pada Rabu (7/10/2020), Hayden, yang juga direktur Badan Keamanan Nasional di bawah Presiden George W. Bush , memperingatkan bahwa pengabaian Trump terhadap panduan dari pejabat tinggi keamanan negara akan membahayakan negara.
"Kebenaran sangat penting, tetapi terutama dalam kecerdasan," kata Hayden.
"Presiden Trump tidak peduli dengan fakta. Presiden Trump tidak peduli tentang kebenaran. Dia tidak mendengarkan ahlinya," kritiknya.
Ia pun melanjutkan, "FBI mengatakan nasionalisme kulit putih adalah masalah nyata dan FBI ingin melakukan sesuatu tentang itu, tetapi presiden tidak ingin membicarakannya. Dia tidak menjaga keamanan negara."
Pekan lalu, Trump menerima kecaman luas dari kedua sisi setelah dia gagal secara eksplisit mengutuk supremasi kulit putih selama debat presiden pertama.
Sejumlah politisi dan anggota parlemen Partai Republik mengatakan bahwa presiden salah bicara, tetapi juga mendesak Trump untuk mengutuk kelompok-kelompok supremasi kulit putih secara terbuka.
Namun, meski berulang kali diminta oleh wartawan Gedung Putih untuk melakukannya, Trump menolak untuk langsung mengecam supremasi kulit putih.
Hayden kemudian mendukung calon dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilihan mendatang, yang ia tekankan bahwa dirinya memilih untuk masa depan negara daripada untuk kandidat tertentu.
"Saya sangat tidak setuju dengan beberapa kebijakan Biden, tapi itu tidak penting. Yang penting adalah Amerika Serikat, dan saya mendukung Joe Biden," katanya.
"Biden orang baik. Donald Trump bukan," ujarnya.
Iklan kampanye baru tersebut akan ditayangkan secara digital di swing state dan di jaringan televisi utama akhir pekan ini di Wisconsin dan Pennsylvania.
Newsweek menghubungi Gedung Putih untuk memberikan komentar, tetapi tidak mendapat tanggapan sebelum berita ini dipublikasikan.
Mantan direktur CIA juga merupakan anggota dari Mantan Pejabat Keamanan Nasional untuk Biden, sebuah kelompok yang beranggotakan lebih dari 50 orang Republik.
Pekan lalu, kelompok itu meluncurkan kampanye iklan negara bagian yang mendukung Biden, yang menampilkan 129 pejabat senior dari setiap pemerintahan Republik dari Ronald Reagan hingga Trump.
Sepekan sebelumnya, kelompok bipartisan terpisah yang terdiri dari hampir 500 mantan pejabat keamanan nasional juga mendukung Biden.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Direktur CIA: AS dalam Bahaya, jika Trump Terpilih Jadi Presiden Lagi "